PDIP Kota Metro Membara! Anna Morinda Cs Versus Ancilla Hernani

1,507 views
logo PDIP

METRO- Soliditas punggawa pengurus DPC PDIP Kota Metro pecah. Setidaknya ini tergambar dari keributan yang terjadi antara Ketua DPC PDIP Kota Metro Anna Morinda dan Bendaharanya, Ancilla Hernani di acara rapat “peradilan” DPC Metro dengan DPP PDIP yang berlangsung secara daring.

Dalam acara yang tidak melibatkan pengurus anak cabang (PAC) PDIP itu berlangsung di Kantor DPC PDIP Metro yang ada di bilangan Banjarsari, Metro Utara, Jumat (25/3/21).

Usai kejadian, kepada Senator.ID, Ancillia mengaku terkejut dengan adanya tuduhan bahwa dirinya tidak serius memperjuangkan Anna Morinda untuk menjadi Walikota Metro dalam pilkada serentak 2020 lalu.

“Saya juga gak nyangka kalau di acara itu saya merasa dikeroyok. Karena waktu saya datang, disana ( kantor PDIP Metro) sudah berkumpul orang-orangnya anna,” beber Ancillia yang saat ini juga duduk di Komisi II DPRD Metro.

Dikatakannya, dirinya merasa seperti akan “disingkirkan” dari jajaran pengurus DPD PDIP Metro.

“Saya mau disingkirkan juga gak papa, orang saya di partai bukan untuk cari hidup. Justru saya ini mau membesarkan partai. Saya punya prinsip, jangan mencari hidup di partai, tapi kita sebagai orang partai, harus mau dan mampu membesarkan partai,” tegasnya.

“Kalau sudah kalah pilkada, ya logowo aja lah,”ketusnya.

Apakah keributan ini ada kaitan dengan calon pengganti Wakil Ketua DPRD Metro yang sebelumnya dijabat oleh Anna Morinda?

Ditanya seperti itu, Robi (sang suami) justru mengatakan bahwa SK penunjukan DPP atas kursi Wakil Ketua DPRD Metro jatuh ke Ancilla Hernani.

“SK (menggantikan Anna Morinda sebagai Wakil Ketua DPRD Metro) sudah turun untuk Ancilla Hernani. Nah, gak tau kami, kalau ada yang berusaha menggagalkannya. Tapi kami gak mau berburuk sangka lah,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua FKPPI Metro itu.

BACA JUGA :   Pemkot Metro Gelar Musrenbang Tingkat Kota

Terkait hal ini, Senator.ID sudah berusaha menghubungi Ketua DPC PDIP Anna Morinda, sayang pesan yang jurnalis kirimkan tidak direspon, meski sudah terlihat dibaca. (rif/jar)