Lampung Timur – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung bersama Unsur SAR Gabungan hari ini resmi menghentikan Operasi SAR terhadap seorang nelayan bernama Subardi (64) yang dilaporkan hilang setelah perahu yang digunakannya mengalami lost contact di Perairan Sungai Berundung, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan.
Sejak menerima laporan hilangnya korban pada 30 Oktober 2025, Tim SAR telah melakukan upaya pencarian intensif selama tujuh hari dengan mengerahkan puluhan personel dari berbagai instansi. Pencarian dilakukan melalui jalur laut, darat, dan muara sungai dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB), perahu karet, perahu nelayan, serta alat deteksi bawah air seperti Aqua Eye dan Underwater Searching Device (UWSD).
Pada Rabu (5/11), pukul 07.15 WIB, RIB 02 Basarnas kembali melakukan penyisiran sejauh ± 8 Nautical Mile ke arah utara Kuala Penet. Perahu karet dan perahu nelayan juga dikerahkan menyisir sekitar ± 5 Nautical Mile dari Labuhan Maringgai. Namun, hingga sore hari, hasil pencarian masih nihil.
Setelah melakukan evaluasi dan briefing dengan seluruh unsur pada pukul 17.30 WIB, serta mempertimbangkan kondisi cuaca dan hasil pencarian yang belum membuahkan hasil, operasi SAR diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur yang terlibat resmi ditarik dan dikembalikan ke satuan masing-masing.
Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah, S.Sos. yang diwakili oleh Danpos SAR Bakauheni Rezi Kuswara menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas sinergi serta dedikasi seluruh tim di lapangan. Operasi SAR ini resmi ditutup dan dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda tanda keberadaan korban.”, ujar Rezi. (*)






