KROASIA– Mahathir Muhammad, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan menjadi presenter pada dua ajang akademik bergengsi di Zagreb, Kroasia, yakni Brijuni Conference on National Minorities, Migration, and Security serta Seventh Joint Summer School Program bertema “Connecting Southeast Asia and Southeast Europe.”
Mahathir berhasil lolos sebagai presenter setelah melalui proses seleksi ketat screening paper yang diikuti peserta dari berbagai negara. Keberhasilan ini menunjukkan kualitas riset akademik yang diakui di tingkat internasional serta kontribusinya dalam membawa nama Indonesia ke panggung global.
Pada konferensi internasional di Brijuni, Mahathir mempresentasikan riset berjudul “Indonesia’s Influence on ASEAN and Global International Security Policies and Management.” Penelitian tersebut menyoroti peran penting Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya selama kepemimpinan ASEAN 2023, upaya penyelesaian krisis Myanmar, serta keterlibatan dalam isu Laut Cina Selatan. Di tingkat global, Mahathir menekankan strategi diplomasi non-blok Indonesia, partisipasi dalam forum internasional seperti BRICS, serta diplomasi Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan kekuatan besar dunia
Sementara itu, pada Seventh Joint Summer School Program, Mahathir mengangkat tema “Promoting Indonesia Abroad: A Study of Digital Cultural Diplomacy and Product Branding in Southeast Europe.” Ia meneliti strategi diplomasi digital Indonesia dalam memperkuat citra budaya sekaligus mempromosikan produk lokal seperti kopi Gayo, batik, dan produk halal. Menurutnya, narasi budaya dan ekonomi yang dipadukan menjadi instrumen penting untuk memperkuat koneksi antar kawasan dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional
Selain kiprah akademiknya, Mahathir juga dikenal dengan rekam jejak kepemimpinan yang luas. Saat ini ia tercatat sebagai Pengurus Forum Rektor Indonesia, Wakil Ketua APTISI Wilayah II Lampung, Ketua Komite Kewirausahaan Indonesia (KKI), serta aktif di organisasi kepemudaan HIPMI dan KNPI. Posisi strategis tersebut menunjukkan konsistensinya dalam berkontribusi pada pengembangan pendidikan, kewirausahaan, dan kepemimpinan generasi muda.
Menanggapi partisipasinya di forum internasional ini, Mahathir menyampaikan:
“Saya merasa terhormat dapat mewakili Universitas Teknokrat Indonesia. Kami terus berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam memajukan negara melalui riset-riset dan forum akademik di tingkat internasional. Keterlibatan ini bukan hanya untuk memperkenalkan Indonesia, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa kampus di Lampung seperti Universitas Teknokrat Indonesia mampu berbicara di level dunia.”
Partisipasi Mahathir Muhammad dalam dua forum internasional tersebut tidak hanya memperkuat jejaring akademik global, tetapi juga menjadi sarana penting untuk memperkenalkan Indonesia melalui diplomasi budaya, ekonomi, dan politik. (uti)