Janjikan Keuntungan Fantastis, Banyak Member Grup Kripto Ini Justru Rungkad!

1,584 views

JAKARTA – Mimpi cepat kaya lewat investasi kripto kini berubah menjadi mimpi buruk bagi puluhan hingga ratusan orang yang tergabung dalam sebuah grup belajar trading kripto berbayar.

Grup ini dikelola oleh seorang pria berinisial DR. DR diduga menjalankan praktik manipulatif dan menyesatkan dengan kedok edukasi investasi.

Kelas ini awalnya ditawarkan dengan harga reguler yang hanya Rp900 ribu per member.

Harga ini diklaim sebagai akses seumur hidup.

Namun, kenyataannya, banyak member justru dikeluarkan dari grup hanya karena mengajukan pertanyaan yang dianggap mengganggu, terutama saat mempertanyakan validitas sinyal dan janji-janji cuan yang dilontarkan saat promosi.

“Baru tanya, kapan koin ini pump sesuai janji waktu ngajak masuk? langsung dikeluarkan dari grup. Padahal awalnya dibilang, koin rekomendasi bisa naik 10 sampai 100 kali lipat. Nyatanya, harga malah nyungsep semua,” ujar salah satu mantan member.

Lebih parah lagi, lanjut dia, sinyal beli yang diberikan oleh DR kerap muncul saat harga koin sedang tinggi-tingginya, tanpa disertai analisis jelas.

“Disuruh beli di pucuk. Harusnya kan kasih tau juga beli di harga berapa, jual di harga berapa, kalau rugi cut loss-nya di mana. Ini enggak ada. Begitu turun, disuruh beli lagi, turun lagi, disuruh serok lagi. Akhirnya sangkut,” keluhnya.

Strategi yang dipopulerkan oleh DR itu disebut “turun serok, turun serok, sangkut hold.”

Bukannya untung, mayoritas anggota justru mengalami kerugian besar.

Beberapa korban mengaku kehilangan jutaan rupiah hanya dari satu koin. Bahkan, salah satu member mengaku rugi hingga Rp95 juta dari satu rekomendasi koin saja.

“Ini baru dari member kelas reguler. Belum lagi kelas VIP yang bayarnya Rp5 juta. Katanya bisa dapat profit Rp3 juta per hari asal deposit minimal Rp100 juta.

Janji Cuan, Realita Kerugian

Praktik ini dinilai memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat terhadap dunia kripto dan euforia meraih kekayaan instan. Alih-alih mendidik, program ini justru menjebak korban dalam skema yang tidak transparan, minim manajemen risiko, dan penuh narasi menyesatkan.

Saat berita ini ditulis, sejumlah korban telah menghimpun bukti dan berencana melapor ke pihak berwenang atas dugaan penipuan berkedok edukasi finansial.

Para korban kini berharap agar aparat segera turun tangan, dan masyarakat lainnya tidak menjadi korban selanjutnya

Seruan Hati-hati

Praktik serupa bukan kali pertama terjadi di Indonesia, terlebih sejak popularitas investasi aset digital meningkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bappebti sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap penawaran “kelas trading” yang menjanjikan keuntungan tetap atau luar biasa tinggi dalam waktu singkat.

“Jika ada yang menjanjikan return tetap seperti 90 juta per bulan dari deposit ratusan juta, itu sudah red flag. Pasar kripto sangat fluktuatif dan tidak bisa dijanjikan hasil pasti,” kata pengamat keuangan independen, Adi Pranoto. (dim)

.