Babdar Lampung – Sejak dilantik pada tanggal 20 Februari 2025, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wagub Lampung Jihan Nurlela bergerak cepat dalam upaya mewujudkan berbagai pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Langkah dan bukti nyata terus dilakukan, berbagai program terus direalisasikan dengan dukungan seluruh stake holder, dalam kurun waktu 100 hari kerja.
*Infrastruktur*
Begitu penting dan mendesaknya perbaikan infrastruktur di Provinsi Lampung, menjadi prioritas utama pembangunan.
Hanya beberapa hari berselang setelah pelantikan pada 20 Februari 2025, Gubernur Mirza dan Wakil Gubernur Jihan hadir langsung ke lokasi untuk memastikan percepatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah. Dalam 100 Hari Pemerintahan Mirza-Jihan, sejumlah ruas jalan yang rusak berat dan banyak dikeluhkan masyarakat mulai berangsur baik.
Adapun enam proyek strategis yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) telah dilaksanakan dengan pengawasan intensif. Berikut perincian enam proyek prioritas Pemprov Lampung yakni :
1. Rekonstruksi Jalan Jabung–Sp. Labuhan Maringgai (Lampung Timur). Nilai kontrak: Rp10,6 miliar. Panjang penanganan: 3.373 meter.
2. Rekonstruksi Jalan Bandar Jaya–Sp. Mandala (Lampung Tengah). Nilai kontrak: Rp12,96 miliar (dari pagu Rp13,23 miliar). Panjang penanganan: 1.250 meter.
3. Rekonstruksi Jalan Kalirejo–Bangunrejo (Lampung Tengah). Nilai kontrak: Rp15,37 miliar. Panjang penanganan: 6.750 meter.
4. Rekonstruksi Jalan Padang Ratu–Kalirejo (Lampung Tengah) (didanai dari DBH Sawit). Nilai kontrak: Rp5,52 miliar. Panjang penanganan: 500 meter.
5. Rehabilitasi Jalan Kotabumi–Bandar Abung (Lampung Utara). Nilai kontrak: Rp5,02 miliar. Panjang penanganan: 1.344 meter.
6. Rehabilitasi Jalan Metro–Tanjung Kari (Lampung Timur). Nilai kontrak: Rp4,98 miliar dari pagu Rp5,1 miliar. Panjang penanganan: 1.520 meter.
*Bidang Pertanian*
Dengan semangat transformasi hijau, pemerintahan Mirza–Jihan menempatkan sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan daerah berbasis ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan petani.
Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian, salah satunya dengan memberikan berbagai bantuan berupa peralatan pertanian pendukung hilirisasi produk pertanian, berupa mesin pengering (dryer), kemudian akses teknologi kepada petani, dan menjamin distribusi pupuk melalui kerja sama dengan koperasi dan BUMDes.
Pemberian bantuan alat pengering padi dan jagung menjadi solusi efektif untuk hilirisasi produk pertanian.
Saat ini telah disalurkan bantuan sebanyak 24 unit mesin pengering gabah (dryer) dari total 500 buah yang di targetkan dan 4 unit mesin penepung mocaf yang telah diserahkan kepada kelompok tani dan BUMDes di sepuluh kabupaten/kota.
“Dengan alat ini, petani bisa menyimpan gabah lebih lama, menjualnya dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG), dan memperoleh harga jual yang lebih tinggi,” ujar Gubernur Mirza,
Pemerintah Provinsi Lampung juga tengah mengembangkan 500 unit Instalasi Pupuk Organik Cair (POC) dan Microba Center dengan melibatkan 500 gabungan kelompok tani (gapoktan) di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Berikut sebaran 500 unit Instalasi POC per kabupaten/kota :
1. Lampung Tengah – 88 unit
2. Lampung Timur – 83 unit
3. Lampung Selatan – 70 unit
4. Tulang Bawang – 57 unit
5. Mesuji – 42 unit
6. Pesawaran – 30 unit
7. Way Kanan – 20 unit
8. Tanggamus – 28 unit
9. Pringsewu – 22 unit
10. Lampung Utara – 15 unit
11. Lampung Barat – 17 unit
12. Tulang Bawang Barat – 11 unit
13. Pesisir Barat – 10 unit
14. Metro – 5 unit
15. Bandar Lampung – 2 unit.
Melalui program tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi padi yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.
Program ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan pelaku pertanian.
*Infrastruktur Jalan Desa*
Salah satu bentuk nyata pelaksanaan pembangunan di Provinsi Lampung di bidang infrastruktur yang mendukung sektor pertanian yaitu pengembangan aksesibilitas jalan lingkungan menuju lokasi industri pertanian, seperti jalan menuju peralatan Rice Mill Unit (RMU) dan pengering (dryer) padi dan jagung.
Pemprov Lampung juga mengalokasikan total anggaran Rp3.997.800.000 untuk pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan di 4 kabupaten, dengan perincian :
1. Lampung Selatan berupa peningkatan jalan rabat beton sepanjang 803,66 meter di Desa Bandar Rejo, Kecamatan Natar.
2. Lampung Timur, peningkatan jalan rabat beton sepanjang 840,94 meter di Desa Taman Sari, Kecamatan Purbolinggo.
3. Lampung Utara, yakni peningkatan jalan rabat beton sepanjang 809,29 meter di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara.
4. Pringsewu, berupa peningkatan jalan rabat beton sepanjang 858,74 meter di Pekon Tambah Rejo, Kecamatan Gadingrejo.
Keempat proyek ini tidak hanya mendukung kelancaran transportasi hasil pertanian. Namun juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih merata dan berkelanjutan, sehingga berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan.
*Bidang Layanan Publik*
Pelayanan publik didorong untuk berbasis digital. Cepat, transparan, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Pemerintah Provinsi Lampung menginisiasi peluncuran super Apps bernama Lampung-In, sebuah aplikasi layanan publik digital terpadu yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintahan secara cepat dan efisien. Lampung-In bertujuan untuk menjadi pusat layanan publik digital terintegrasi di Provinsi Lampung.
Pembangunan fasilitas layanan publik Drive Thru Pelayanan Terpadu telah direalisasikan, sebagai upaya mendukung pelayanan publik yang memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar pajak kendaraan bermotor dengan waktu pengurusan yang
singkat
*Program Desaku Maju*
Program Desaku Maju merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi salah satu program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang mampu mempercepat transformasi desa dari kategori berkembang menjadi desa maju dan mandiri.
Hingga Mei 2025, program ini telah diimplementasikan di 490 desa, dengan hasil yang menggembirakan: 952 desa naik status menjadi desa maju dan 579 desa menjadi desa mandiri.
Jumlah desa mandiri di Provinsi Lampung (23,51%) berada di atas rata-rata nasional (22,85%). Bahkan, jumlah desa tertinggal berhasil ditekan hingga 60% dibandingkan tahun 2022.
Program Desaku Maju menyasar aspek strategis desa seperti pelatihan manajemen BUMDesa, digitalisasi layanan dan pemasaran melalui platform Desamart, serta penguatan program ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
Berbagai kegiatan telah bergulir, antara lain produksi pupuk organik cair yang dikelola oleh BUMDes dan kelompok tani, hibah alat pengering (dryer) untuk gabah dan jagung, pelatihan vokasi untuk peningkatan keterampilan warga, serta pembangunan dan perbaikan jalan desa guna mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.
Komoditas pangan seperti singkong, padi, dan jagung adalah komoditas utama pertanian Lampung yang berasal dari wilayah pedesaan di Provinsi Lampung, sehingga Pemerintahan Mirza – Jihan terus mendorong upaya peningkatan produktivitas hasil bumi tersebut.
Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong peningkatan nilai tambah produk pertanian di setiap desa melalui program Desaku Maju. Salah satunya melalui pemberian bantuan mesin pengering (dryer) yang memungkinkan petani padi dan jagung dapat meningkatkan pendapatannya.
Program Desaku Maju menjadi ujung tombak pembangunan daerah yang dimulai dari desa, sehingga akan menopang ketahanan pangan dan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebagai upaya mengentaskan kemiskinan.
Dibawah kepemimpinan Mirza – Jihan, Lampung mencetak sejarah sebagai provinsi pertama di Indonesia yang membentuk Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Bukan hanya simbol, namun wadah nyata penguatan ekonomi kerakyatan.
*Bidang Teknologi*
Lompatan tinggi dilakukan Pemerintahan Mirza – Jihan dengan ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok, yakni Star.vision Aerospace Ltd. dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd.
Penandatanganan kerja sama pemanfaatan satelit yang difasilitasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini berlangsung di kantor pusat Star.vision, Kota Haiyang, Provinsi Shandong, Rabu (28/5/2025).
Rencananya, satelit ini bakal mengorbit di Lampung tahun depan. Seluruh biaya menjadi tanggungan Star.vision Aerospace tanpa sepeser pun menggunakan dana APBD Provinsi Lampung.
“Lampung mendapat manfaatnya untuk berbagai kepentingan,” kata Gubernur Mirza ketika dihubungi via telepon dari Shandong, Tiongkok, Kamis (30/5/2025).
Star.vision Aerospace Ltd. merupakan perusahaan teknologi luar angkasa Tiongkok. Dikenal sebagai pionir dalam pengembangan satelit observasi bumi dan layanan data satelit berbasis kecerdasan buatan (AI). Produk andalannya seperti satelit MiniSAR, Hyperspectral, dan Optical Earth Observation, digunakan secara luas oleh sejumlah negara dan instansi di bidang pertahanan, pertanian, kelautan, hingga mitigasi bencana.
Pemanfaatan lainnya adalah membantu petani dan pemerintah dalam memantau kesehatan tanaman, kebutuhan air, dan panen.
100 hari bukan waktu yang panjang. Tapi dalam kepemimpinan yang visioner, 100 hari cukup untuk menunjukkan arah, membangun pondasi, dan menanam harapan. (Kmf)