KAI Catat Pertumbuhan Positif: 10,67 Juta Ton Barang Terangkut pada Januari-Februari 2025, Didominasi Batu Bara

1,010 views

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menunjukkan kinerja angkutan barang yang terus meningkat. Selama periode Januari hingga Februari 2025, KAI berhasil mengangkut 10.674.484 ton barang (unaudited), meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang mencapai 10.305.827 ton.

Peningkatan ini didorong oleh penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta optimalisasi gerbong batu bara di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang. Langkah ini diambil untuk memenuhi tingginya permintaan pelanggan terhadap angkutan batu bara.

“Batu bara tetap menjadi komoditas utama dengan total angkutan 8.853.154 ton atau 82,94% dari keseluruhan barang yang diangkut. Sebagian besar angkutan batu bara terpusat di Sumatera bagian selatan, memainkan peran penting dalam mendukung pasokan energi nasional. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 9% dibandingkan Januari-Februari 2024 yang mencapai 8.139.626 ton,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Selain batu bara komoditas lain seperti produk perkebunan, barang retail, dan pupuk juga menunjukkan pertumbuhan positif. Produk perkebunan naik 2% dibanding periode tahun sebelumnya, dari 108.148 ton menjadi 110.558 ton. Barang retail meningkat 13% dari 35.595 ton pada Januari-Februari 2024 menjadi 40.363 ton pada periode yang sama tahun 2025. Peningkatan signifikan terjadi pada angkutan pupuk, yang melonjak naik 210% dibanding tahun 2024, dari 1.675 ton menjadi 5.190 ton. Hal ini dikarenakan pada tahun 2025 mengalami trend penambahan perjalanan KA Pupuk.

“Untuk mendukung peningkatan kapasitas dan efisiensi, KAI terus melakukan perbaikan dan peningkatan prasarana. Salah satunya adalah pergantian bantalan sintetis pada jalur kereta, yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan operasional serta lebih ramah lingkungan,” tambah Anne.

Transportasi barang menggunakan kereta api menawarkan berbagai manfaat, seperti efisiensi biaya logistik, pengurangan kemacetan di jalan raya, serta penurunan polusi dan kerusakan jalan. Kereta api mampu mengangkut volume besar barang sekaligus yang mengurangi biaya per unit. Selain itu, kereta api merupakan pilihan yang efisien waktu untuk pengiriman jarak jauh karena mampu melewati jalur yang tidak terpengaruh oleh lalu lintas jalan raya.

“KAI juga mengandalkan transformasi digital untuk mendukung “green logistics”. Pada tahun 2024, KAI melalui anak perusahaan KAI Logistik telah menggiatkan aksi digitalisasi di seluruh aspek perusahaan, baik internal maupun eksternal,” tukas Anne.

Selain itu, KAI terus berupaya meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan menyediakan berbagai solusi logistik yang terintegrasi. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan efisiensi bagi para pelaku usaha dalam mendistribusikan barangnya.

“Dengan berbagai inisiatif tersebut, KAI berkomitmen untuk terus mendukung sistem logistik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah ini juga merupakan bagian dari kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional,” ujar Anne.

KAI mengajak seluruh pelaku industri dan masyarakat untuk memanfaatkan layanan angkutan barang kereta api sebagai solusi logistik yang handal, efisien, dan berkelanjutan.

“KAI akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan logistik nasional, guna memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan,” tutup Anne.

Press Release ini juga tayang di VRITIMES