Surabaya, Januari 2024 – Sorgtime, sebuah inisiatif inovatif yang dipimpin oleh Apta Jayeng Dwi Putra membawa angin segar dalam industri kuliner lokal dengan menghadirkan kopi gula sorghum sebagai produk unggulan. Sorgtime digagas oleh lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yaitu Apta Jayeng Dwi Putra, Mohchamad Airlangga Bima, Galuh Taufan Ardiansyah, Berlian Imazdalifa, dan Zahra Hanifa Zubir.
Berawal dari kolaborasi organisasi Sarekat Dagang Situbondo dan Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk mengelola hasil tanaman sorghum, Sorgtime bertekad untuk memberikan nilai tambah pada sorghum yang selama ini banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan semangat inovasi, Sorgtime memanfaatkan sorghum sebagai bahan dasar gula alami untuk kopi. Gula sorghum tidak hanya menjadi pilihan yang lebih sehat, tetapi juga mendukung gaya hidup gluten-free dan ramah diet.
Inovasi Kopi dengan Gula Sorghum
Sebagai produk utama, kopi gula sorghum dari Sorgtime menawarkan pengalaman baru bagi pecinta kopi. Menggunakan gula hasil olahan batang muda sorghum, kopi ini memadukan rasa autentik dengan manfaat kesehatan.
Apta Jayeng, CEO Sorgtime, menyatakan, “Kami ingin mengubah cara masyarakat melihat sorghum. Dari yang sebelumnya hanya dianggap sebagai pakan ternak, kami berhasil mengolahnya menjadi komponen utama dalam kopi yang sehat, nikmat, dan inovatif.”
Dengan memadukan sorghum dan kopi – dua komoditas yang memiliki potensi besar – Sorgtime berupaya menarik perhatian masyarakat urban yang gemar mencoba varian kopi baru dengan manfaat tambahan.
Pengelolaan Menyeluruh untuk Sorghum
Selain produk kopi gula sorghum, Sorgtime juga mengelola berbagai hasil olahan sorghum lainnya. Silase sorghum digunakan sebagai pakan ternak sapi, biji sorghum diolah menjadi alternatif bahan pangan pokok, dan batang mudanya dimanfaatkan untuk sirup gula diet. Kendati demikian, inovasi kopi tetap menjadi fokus utama yang ingin ditonjolkan oleh tim Sorgtime.
Mengusung Semangat Lokal untuk Dampak Global
Nama “Sorgtime” sendiri diambil dari frase “sorghum time”, yang berarti waktunya untuk sorghum. Dengan semangat tersebut, Sorgtime ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal potensi besar tanaman lokal ini.
Apta Jayeng menambahkan, “Kami percaya bahwa sorghum memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Lewat inovasi ini, kami ingin mendukung perekonomian lokal, memberdayakan petani sorghum, dan membuka peluang baru bagi industri makanan dan minuman di Indonesia.”
Press Release ini juga tayang di VRITIMES