LAMPUNG- Acara yang dilaksanakan secara daring ini bertepatan dengan perayaan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024, membahas tema penting mengenai transformasi digital dalam pembelajaran dan penelitian di bidang bahasa, linguistik, sastra, serta pendidikan.
Dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional, UTI juga memperkenalkan warisan budaya Indonesia dalam konferensi internasional ini. Peserta dari berbagai negara diajak untuk lebih mengenal budaya Indonesia, khususnya batik, sebagai bagian dari upaya internasionalisasi.
Asst. Prof. Dr. Laila Ulsi Qodriani, ketua pelaksana acara, mengungkapkan, “ICLLLE 2024 bukan hanya sekadar forum akademik, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mendukung visi besar UTI sebagai universitas bertaraf internasional.”
Dengan menghadirkan pembicara internasional dan peserta dari berbagai negara, diharapkan konferensi ini dapat mendorong kolaborasi global dalam penelitian serta memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional, terutama dalam bidang pendidikan.
Hari Batik Nasional, yang juga diperingati pada 2 Oktober, menjadi momen istimewa dalam konferensi ini. Peserta, termasuk pembicara, menampilkan berbagai batik khas daerah masing-masing untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada dunia. Ini menjadi simbol dari internasionalisasi budaya melalui platform pendidikan global.
Dengan terlaksananya acara ini, Universitas Teknokrat Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi pendidikan global dan berkontribusi dalam mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke tingkat internasional.
Semoga ICLLLE 2024 dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain di Indonesia untuk terus berinovasi, sambil tetap menghargai akar budaya lokal yang ada.
Rektor Dr. HM Nasrullah Yusuf SE MBA menyambut positif penyelenggaraan seminar internasional ini. Ia berharap momentum Hari Batik Nasional dapat mendorong UTI untuk menjadi pelopor dalam inovasi budaya.
Rektor juga menginginkan agar UTI selalu menjadi yang terdepan dalam mengangkat isu-isu untuk kemajuan bangsa. Menurutnya, penyelenggaraan konferensi internasional pada Hari Batik Nasional adalah langkah yang tepat.
Ia mendorong sivitas akademika lainnya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan kesempatan untuk menyelenggarakan acara berkualitas demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.(hms)