METRO- Guna menerapkan prinsip Environmental Social Governance (ESG) dalam pengolahan sampah di Ruas Tol Bakauheni Terbanggi Besar (Bakter) khususnya di kawasan rest area, pengelola Tol Bakter PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll (BTB Toll) melalui operatornya yaitu PT Hakaaston (HKA) melakukan studi banding (benchmarking) ke Program bank Sampah dan Pusat Daur Ulang Kota Metro di Kelurahan Rejomulyo, Senin (23/9/24)lalu.
Dalam kegiatan studi banding tersebut, Project Manager Tol Bakter Riadiano Muhammad dan Tim mengunjungi langsung Gedung Fasilitas Pusat Daur Ulang Kota Metro dan melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah dilakukan, mulai dari memilah jenis sampah, pemanfaatan limbah plastik, pemanfaatan limbah organic, kemudian sampah tersebut diolah menjadi barang atau bentuk yang mempunyai nilai ekonomi dan bermanfaat.
“Intinya kami melakukan benchmarking ke Bank Sampah dan Pusat Daur Ulang Kota Metro yang merupakan hasil sinergi positif antara Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, Coca Cola Company dan Sahabat Gajah. Kami ingin melihat bagaimana cara pengolahan sampah atau daur ulang sampah yang baik, yang ke depan bisa kami terapkan juga di rest area yang ada di Tol Bakter,” ungkap Riadiano lewat keterangan tertulis.
Ia juga berharap dengan pengelolaan sampah yang baik dan juga tepat, kedepan rest area di Tol Bakter bisa menerapkan zero waste, karena guna menerapkan prinsip ESG, perilaku zero waste ini bisa menjadikan rest area Tol Bakter lebih hijau nantinya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, Yerri Noer Kartiko mengatakan saat ini Kota Metro sedang giat-giatnya melakukan pengolahan sampah dengan model baru, yaitu berbasis pendekatan masyarakat dan juga dengan berbagai macam teknik dan teknologi yang kita terapkan di Fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Metro ini yang mungkin bisa diterapkan di Tol Bakter.
“Terimakasih atas kunjungannya dari teman-teman Tol Bakter, mungkin harapannya dengan pertemuan dan kunjungan pertama ini nantinya ada inovasi-inovasi yang bisa kita terapkan
bersama, baik itu di Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Metro ini, maupun juga di Tol Bakter, ” imbuhnya.
Sebagai informasi, saat ini sampah dihasilkan di setiap rest area kurang lebih 3-5 ton per tiga hari. Sampah tersebut, saat ini dikelola oleh pihak ketiga yang setiap tiga hari sekali diambil dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di setiap rest area, untuk diolah di luar lokasi
Tol Bakter.
Tak hanya program pengolahan sampah, HKA bersama BTB Toll juga rutin melakukan kegiatan penghijauan di ruas tol dan juga penyediaan akses air bersih kepada beberapa masyarakat sebagai upaya berkelanjutan dalam merealisasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia di tahun 2030.
Untuk diketahui, Tol Bakauheni Terbanggi Besar secara resmi dikelola Indonesia Investment Authority (INA) melalui
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll yang bekerjasama dengan PT Hakaaston selaku penyedia jasa layanan operasional Tol Bakauheni Terbanggi Besar.
Tol Bakauheni Terbanggi Besar memiliki panjang 140 KM yang menghubungkan tiga kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Tengah.(dit)