Duh! Alat Kedokteran dan Alat Kesehatan di RSUD Abdul Moloek Bernilai Rp7 Miliar Hilang?

1,628 views

BANDARLAMPUNG- Pj Gubernur Lampung Dr Samsuddin mesti memberi “pelajaran” kepada manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moloek (RSUDAM)! Bagaimana tidak, aset berupa alat kedokteran dan alat kesehatan bernilai lebih dari Rp7 miliar tak diketahui keberadaanya.

Ya, hal ini diketahui dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI bernomor 40B/LHP/XVIII.BLP/05/3024 halaman 139 atas sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketemtuan peraturan perundang-undangan Pemprov Lampung 2023.

“Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik aset tetap peralatan dan mesin berupa alat kedeokteran dan kesehatan pada RSUDAM diketahui terdapat 12 alat kedokteran dan kesehatan yang tidak diketahui keberadaannya berdasarkan nilai perolehan sebesar Rp7.007.650.000,” begitu tulis BPK dalam laporannya.

Tidak cuma soal alat kedokteran dan alat kesehatan saja, ada juga 4 unit kendaraan dinas (randis) yang terdiri dari 3 mobil dan 1 motor yang dibeli dengan duit rakyat senilai Rp571. 303.000 juga “gaib”, entah dimana keberadaannya sekarang.

Ada juga 1 motor di UPTD Laboratorium Lingkungan Raib karena dicuri.

Terkait randis ini, auditor BPK sudah melakukan wawancara dengan subkoordinator substansi akuntansi dan verifikasi serta pengelola barang RSUDAM.

Dari wawancara itu RSUDAM tidak bisa memberikan penjelasan terkait keberadaan mobil toyota kijang dengan nomor polisi BE 2305 AY

Sementara itu, Mobil Kijang dengan nomor plat BE 2207 AY katanya diserahkan kepada Plt Direktur Pelayanan RSUDAM. Namun hingga akhir pemeriksaan BPK, tidak ada pengembalian.

Nah, ada juga mobil L300 dengan nomor polisi BE 9210 AZ yang dikatakan rusak berat. Tapi anehnya, BPK menemukan nomor plat kendaraan itu tidak ditemukan di dalam BPKB Mobil. Parahnya lagi, nomor mesin dan nomor rangka mobil berbeda dengan yang tercatat di KIB B

BACA JUGA :   Aprilliati Sosper Nomor 2 Tahun 2021 di Pasir Gintung

Sementara 1 motor Yamaha Jupiter Z dengan nomor polisi BE 3942 CZ yang pernah diserahkan ke Direktur Umum dan Keuangan RSUDAM tidak juga nongol baik fisik maupun berita acara pengembalian kendaraan hingga akhir pemeriksaan BPK.

Terkait hal ini, meski tidak menjelaskan apa langkah kongkret manajemen RSUDAM atas temuan mencengangkan ini, namun Direktur RSUDAM dr. Lukman Pura, Sp.PD menyatakan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti temuan BPK.

“Nanti pesan jawabnya ada di humas dan aset. (Temuan BPK) Sudah ditindaklanjuti,” tulis Lukman Pura dalam pesan singkatnya, Rabu (28/8/24). (dim)