Candu Itu Bernama Judi Online

1,155 views

Oleh: Ria Yuliyantika, Amd.Keb.,C.Ht.,C.Hp

Miris! dalam beberapa tahun terakhir ini judi online telah menjadi fenomena nasional yang berkembang pesat di indonesia. Kemudahan akses melalui perangkat digital dan internet yang semakin cepat, menjadikan judi online sebagai salah satu bentuk hiburan juga kehancuran yang mudah dijangkau.

Namun, di balik kemudahan akses tersebut, terdapat dinamika psikologi yang kompleks bagi para pelakunya, khususnya mereka yang telah menjadi pecandu.

Awal Mula Ketergantungan

Sebagian besar pecandu judi online memulai aktivitas ini hanya karena iseng atau sekedar mencari hiburan atau mencoba keberuntungan.

Bermain judi dengan melawan sistem yang memberikan kemenangan diawal bagi penggunanya ini memberikan sensasi euforia, serta ilusi kontrol terhadap permainan, pengguna judi online dapat dengan cepat tergelincir ke dalam pola perilaku yang adiktif. Kemenangan diawal sering kali memicu perilaku overestimasi kemampuan dan keberuntungan, yang kemudian mendorong mereka untuk bermain dan terus bermain.


Mekanisme Otak dan Perilaku

Jika dilihat dari sudut pandang psikologi, judi online mengaktifkan sistem kesenangan di otak, yang melibatkan pelepasan neurotransmiter dopamin. Dopamin berperan penting dalam merasakan kesenangan dan penghargaan, sehingga setiap kali seseorang menang atau hampir menang, terjadi lonjakan dopamin yang membuat mereka merasa senang dan termotivasi untuk terus bermain. Proses ini mirip dengan mekanisme yang terjadi pada kecanduan narkoba, di mana pelaku akan terus-menerus mencari sensasi kesenangan tersebut, meski dengan risiko yang semakin besar.

Dampak Psikologis

Kecanduan judi online tidak hanya berdampak pada tergerusnya keuangan pemainnya, tetapi juga membawa konsekuensi psikologis yang serius. Perasaan cemas, stres, dan depresi sering kali dialami oleh para pecandu, terutama ketika mereka mengalami kekalahan beruntun. Selain itu, perasaan malu dan bersalah akibat kerugian finansial dapat menjauhkan mereka dari keluarga dan teman-teman, memperburuk kondisi mental mereka menjadi semakin merasa terpuruk.

BACA JUGA :   Keluarga Besar UTI Salurkan Zakat ke Panti

Beberapa faktor yang dapat memicu dan menjadi kecanduan judi online antara lain adalah :

1. Lingkungan Sosial. Hidup dilingkungan yang kental dengan pelaku judi online dan seringnya mendapat dorongan dari teman-teman untuk berjudi online dapat memperkuat keinginan bermain judi online.

2. Stres dan Masalah Pribadi. Bermain judi online dapat menciptakan efek bahagia oleh karna itu banyak pelaku judi online ini yang awalnya menggunakan judi sebagai pelarian dari stres dan masalah hidupnya sehari-hari. Walaupun pada kenyataannya dampak dari judi online sendiri akan menambah stres dan menimbulkan banyak masalah baru.

3. Gencarnya Iklan dan Promosi. Iklan yang agresif dan iming-iming bonus yang menarik dari situs judi online dapat memicu seseorang untuk terus bermain judi hingga berharap apa yang mereka angan angankan akan tercapai.

4. Perasaan Kesepian dan Kebosanan. Rasa kesepian dan bosan pada kegiatan sehari-hari juga sering kali menjadi alasan seseorang terjun ke dunia judi online. Mereka mencari keseruan untuk mengusir rasa bosan dengan bermain judi online yang tanpa mereka sadari semakin lama dimainkan akan menjadi semakin candu.

Untuk dapat mengatasi kecanduan judi online ini memerlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif. Konseling psikologis dan terapi perilaku kognitif (CBT) sering digunakan untuk membantu pecandu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang merugikan. Dukungan dari keluarga dan orang orang terdekat juga sangat penting dalam proses pemulihan. Selain itu, juga dapat memberikan beberapa program pemulihan yang mencakup pendidikan keuangan untuk dapat membantu pecandu mengelola dan memulihkan kondisi keuangan mereka.

Judi online, meskipun menawarkan kemudahan dan kesenangan sementara, membawa risiko psikologis yang dapat memporak porandakan psikis, emosional dan merugikan para pelakunya. Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kecanduan judi online ini. Dengan menyediakan sumber daya yang memadai dan dengan pendekatan juga penanganan yang tepat, kami berharap dapat membantu mereka yang telah terjebak dalam perilaku adiktif ini. Karena seseorang yang mengalami kecanduan judi online juga dapat memulihkan diri dan kembali menjalani hidup yang sehat dan produktif.

BACA JUGA :   Danone Catut Nama Gus Nadir, Jurnalis dan YKMI Sebut Tindakan Kotor dan Tidak Etis