Petani Way Kanan Nangis Harga Jagung Turun Drastis

1,333 views

WAY KANAN – Para Petani di kabupaten Way Kanan menangis dikarenakan harga jagung turun drastis terjun bebas yang dari sebelumnya harga Rp 6000 saat ini anjlok menjadi Rp 2.700 perkilonya, hal tersebut disampaikan oleh Iwan (32 thn) salah satu petani jagung di desa Banjar Masin, Kecamatan Baradatu, Way Kanan.

“Awal–awalnya itu dari harga Rp 6000, tapi setelah mendekati masa panen harga mahal terjun bebas, turun ke Rp 5000, turun lagi Rp 4000, sekarang malah Rp 2.700 perkilonya,” ujar Iwan, Selasa (26/03/24).

Menurutnya kondisi harga jagung seperti saat ini membuat petani jagung menjerit karena tidak bisa mengembalikan modal para petani.

“Kalau harganya kayak gini jangankan mikirin untung, balik modal saja syukur Alhamdulillah, karena modal dalam satu hektar saja bisa capai 6 sampai 7 juta, iya kalau itu pake modal sendiri kalau modal saja pinjam apa gak tambah pening,” keluh iwan.

Dirinya pun menambahkan bahwa, untuk harga normal seperti biasanya saja petani sering tidak mendapatkan untung, terlebih lagi jika jagung para petani sering diserang hama jagung.

Hal senada juga dirasakan oleh Satria Nusa Putra petani jagung dan Cabai asal Banjar Mulya ia mengatakan, panen jagung pada kali ini cukup membuatnya khawatir karena selain jagung nya banyak diserang penyakit harganya pun anjlok drastis.

“Sekarang ini petani banyak yang ngeluh, mayoritas kan disini juga banyak yang beralih menanam jagung, kalau harganya anjlok seperti ini bagaimana nasib kami kami petani dibawah ini, belum lagi harga pupuk yang mahal, sulit dicari dan kuota subsidi dikurangi,” ujar Satria.

Menurutnya saat ini pemerintah harus mencari solusinya. Agar tau penyebab anjloknya harga jagung, apakah benar adanya impor jagung atau justru adanya permainan dengan harga.

BACA JUGA :   Camat Umpu Semenguk Sambangi Curup Jepun Neba

Sementara itu Sekretaris Daerah kabupaten Way Kanan Saipul mengatakan, belum mengetahui secara pasti anjloknya harga jagung.

“Kalau info di media seperti itu karena banyaknya jagung impor yang masuk, tapi infonya juga sudah di stop impor nya oleh pemerintah pusat,” paparnya.(Aldi).