Manajemen RSUD Ahmad Yani Metro Bantah Tolak Pasien Masuk IGD

1,534 views

METRO- Manajemen RS Umum Daerah Ahmad Yani (RSUDAY) Kota Metro buka suara terkait adanya pemberitaan pasien IGD yang diduga ditolak untuk berobat oleh petugas di RS plat merah itu pada 5 Februari 2024 lalu.

Ya, Wakil Direktur I RSUDAY, dr Hasril kepada senator.id membantah bahwa pihaknya melakukan penolakan.

Yang terjadi, kata Hasril, pada Senin 5 Februari lalu itu, seluruh bed di ruang IGD terisi penuh oleh pasien yang berobat.

“Suasana IGD hari senin 5 februari sekitar pk.20.10 (wib), pasien IGD full sekitar 40 – 45 pasien, semua bed IGD terisi dari ATS 1-5. Di depan loket pendaftaran ada 5 pasien di bed yang sedang dilakukan triage, yang masih menunggu dimobil ada 7 pasien (sudah dicatat di buku daftar tunggu ) dimeja satpam,” urai Hasril lewat Aplikasi WhatsApp, Rabu (7/2/24) pagi.

Saat itulah, kata dia, seorang bapak dengan mengendong anak kecil bersama istrinya ke dalam IGD, menemui petugas.

Meski penuh, namun petugaa medis yang jaga sempat akan memeriksa sang anak dengan membawa saturasi oksigen dan temperatur.

“Bidan intan (petugas jaga) berinisiatif masuk kedalam untuk memeriksa anak bapak tersebut. Tapi bapak tersebut sudah memanggil ibu dan anaknya dan berkata saya pindah,” sebutnya.

pun demikian, Hasril mengatakan bahwa pihaknya akan terus berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyatakat.

“Kritikan dan masukan penting untuk kami, agar kami selalu bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat metro dan sekitarnya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jend Ahmad Yani Kota Metro diduga melakukan tindakan penolakan salah satu pasien di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD),Senin (5/02/2024)

Korban Penolakan Warga Hadimulyo Timur Liya Riani menjelaskan, ingin melakukan pertolongan kepada anaknya yang mengalami sesak napas.

BACA JUGA :   Pj Gubernur Lampung Gratiskan Pemasangan Listrik untuk Keluarga Pra Sejahtera

“Iya saya sama suami masuk Ruang IGD Rumah Sakit Jend Ahmad Yani, namun perlakuanya kurang baik. Suami sudah mau daftar disuruh ke depan lagi di ruang IGD dan diberitaukan bahwa keadaan Rumah Sakit Penuh,” jelasnya

Diberitau oleh petugas yang ada di Ruangan IGD bahwa RS. Jend Ahmad Yani Penuh tidak ada tempat tidur.

“Ya saya bersama suami berinisitaif pindah Rumah sakit agar anak kami segera diberikan pertolongan. Takutnya ada apa-apa,”paparnya.

Terkait hal ini, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin mengaku belum ada laporan terkait adanya penolakan pasien di Ruang IGD RSUDAY.

“Saya belum mendapat laporan dari Direktur RSUD Jend Ahmad Yani, coba langsung tanyakan hal tersebut ke pihak RSUD yaa,” ujarnya (6/02/2024). (fan/rif)