Sekdaprov Lampung Dampingi Menteri Pertanian RI Pada Gerakan Tanam di Lampung Tengah

2,269 views

LAMPUNG TENGAH- Gubernur Lampung diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mendampingi Kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. di Desa Adipuro Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah, Rabu ( 20/12/2023).

Kunjungan Menteri Pertanian RI dalam rangka Gerakan Tanam Padi dengan Sistem Akselerasi Percepatan Masa Tanam sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Gubernur Lampung dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekdaprov Lampung mengatakan bahwa Komoditas padi merupakan komoditas pangan strategis yang merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia sehingga pemerintah harus dapat menjamin ketersediaannya.

Produksi padi Provinsi Lampung pada Tahun 2022 berdasarkan data SIScrop mencapai 3,2 juta ton, sedangkan pada tahun 2023 berdasarkan realisasi capaian produksi angka potensi sebesar 3,2 juta ton GKP.

Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi Provinsi Lampung sebesar 676.519 Ton atau 21,14 persen dan menempati urutan ke-1 dari 15 Kabupaten Kota.

Untuk Komoditi Jagung pada tahun 2022 berdasarkan data KSA luas Panen seluas 493.732 Ha dan Produksi sebanyak 2.688.160 Ton PK. Sedangkan luas panen Jagung tahun 2023 berdasarkan angka potensi seluas 426.640 Ha dengan Produksi 2.622.414 Ton PK.

Potensi luas lahan sawah Provinsi Lampung 361.699 Ha, pada tahun 2022 berdasakan data KSA luas panen padi mencapai 518.256 Ha dan tahun 2023 berdasarkan angka potensi luas panen padi mencapai 536.081 Ha, mengalami peningkatan luas panen sebesar 3,47 persen atau 17.825 Ha.

“Kami menyambut baik Gerakan Tanam padi ini sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam memberikan motivasi pada petani untuk meningkatkan produksi Tanaman pangan khususnya padi,” ucapnya.

Untuk mewujudkan peningkatan produksi padi di Provinsi Lampung, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan dilaksanakan, antara lain :

1. Peningkatan Indek Pertanaman (PIP), Perluasan Areal Tanam Baru (PATB), Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP)/IP-400 dan pemanfaatan berbagai sumber air, penggunaan benih varietas unggul, penggunaan alat mesin pertanian serta pengendalian OPT:

2. Memotivasi para petani untuk bergabung dalam keanggotaan Program Kartu Petani Berjaya (KPB) untuk kemudahan mengakses kebutuhan usaha pertaniannya. Sampai dengan Desember 2023 jumlah petani yang tergabung dalam program KPB sebanyak 837.549 orang, untuk Kabupaten Lampung Tengah 188.968 orang atau 22,56 persen.

3. Melakukan koordinasi dengan Dinas/Instansi maupun stakeholder terkait.

4. Memantau Ketersediaan cadangan pangan dan harga pangan, sampai dengan bulan Desember 2023 sebanyak 678,65 Ton beras, kontribusi cadangan pangan dari kabupaten Lampung Tengah sebanyak 44,21 ton.

Upaya pemerintah Pusat dan Provinsi Lampung di Kabupaten Lampung Tengah pada Tahun 2023 meliputi program/kegiatan : bantuan Benih Jagung Hibrida : 1.770 Ha, bantuan Budidaya Padi Biofortifikasi : 400 Ha, bantuan Budidaya Ubi Kayu : 350 Ha, Korporasi Perbenihan : 350 Ha, bantuan Bibit Alpukat : 2.400 batang, bantuan Bibit Durian : 1.500 batang, bantuan sarana pasca panen, pengolahan dan prasarana pascapanen hortikultura 1 unit, Irigasi perpipaan, sumur bor dan irigasi perpompaan besar 1 unit, Embung pertanian 3 unit, Rehab Jaringan Irigasi Teknis 20 unit, Traktor R-2 jumlah 3 unit, Handsprayer : 20 Unit.

BACA JUGA :   KPUD OKU Selatan Adakan Bimtek Dana Hibah Keuangan

“Saya berharap kegiatan Gerakan Tanam padi pada hari ini dapat memotivasi seluruh masyarakat petani yang ada di Kabupaten Lampung Tengah dan petugas di sektor pertanian agar lebih meningkatkan kinerjanya untuk mewujudkan produksi dan produktivitas lebih optimal,” pungkasnya.

Selanjutnya Menteri Pertanian RI Dr.. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menyampaikan kondisi global tentang krisis pangan dan krisis energi di dunia. Khusus krisis pangan saat ini ada 10 negara di dunia yang mengalami kelaparan dan sebanyak 775 juta penduduk dunia saat ini mengalami kelaparan dan 44 negara terancam kelaparan.

“Kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh tinggal diam, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, jika pangan bermasalah maka ketahanan negara akan bermasalah, untuk itu kita harus sama-sama menjaga ketahanan pangan ini,” ucap Menteri.

Andi Amran Sulaiman mengimbau semua pihak untuk saling bersinergi dan tidak saling menghujat dan menyebarkan informasi yang tidak benar tentang masalah pertanian dan ketahanan pangan.

“Jangan disuguhi berita yang tidak penting pada anak generasi kita, masalah pangan merupakan tanggung jawab kita semua dan seluruh stakeholeder,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan berupa benih padi, benih jagung dan alat mesin pertanian (Alsintan) pasca panen dengan total bantuan senilai 28,1 miliar rupiah dan Alsintan Pra Panen senilai 4,6 miliar rupiah.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman didampingi Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto kepada perwakilan penerima Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah, Kelompok Tani Mudi Makmur dan Kelompok Tani Mekar Agung.

Disela-sela kesempatan tersebut Andi Amran Sulaiman menyampaikan kepada awak media, bahwa dalam menghadapi krisis pangan dan menuju swasembada pangan membutuhkan upaya yang luar biasa dalam mentrasnformasikan pertanian tradisional menjadi pertanian modern sehingga mampu meningkatkan produksi hasil panen.

“Di masa kepemimpinan Pak Jokowi, Kita pernah mencapai 3 kali swasembada beras pada tahun 2017, 2019 dan 2020 artinya kita bisa mewujudkan itu dan kita harus melakukan transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern,” ungkapnya.

Hadir dalam acara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, Wakil Aster Panglima Laksamana TNI Suhartono, Anggota Komisi IV DPR RI Ir. Dwita Ria Gunadi, Ir. Hi. Hanan A. Rozak, M.S, Ir. Alimin Abdullah, Jajaran Forkopimda Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah, Sekdakab Lampung Tengah Nirlan, SH.,M.M., Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Sekretaris Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Lampung. (*Sekdaprov Lampung Dampingi Menteri Pertanian RI Pada Gerakan Tanam Sistem Akselerasi Percepatan Masa Tanam di Kabupaten Lampung Tengah*

BACA JUGA :   KKP Target Produksi Ikan Hias Hingga 1,8 miliar ekor

Lampung Tengah — Gubernur Lampung diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mendampingi Kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. di Desa Adipuro Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah, Rabu ( 20/12/2023).

Kunjungan Menteri Pertanian RI dalam rangka Gerakan Tanam Padi dengan Sistem Akselerasi Percepatan Masa Tanam sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Gubernur Lampung dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekdaprov Lampung mengatakan bahwa Komoditas padi merupakan komoditas pangan strategis yang merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia sehingga pemerintah harus dapat menjamin ketersediaannya.

Produksi padi Provinsi Lampung pada Tahun 2022 berdasarkan data SIScrop mencapai 3,2 juta ton, sedangkan pada tahun 2023 berdasarkan realisasi capaian produksi angka potensi sebesar 3,2 juta ton GKP.

Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi Provinsi Lampung sebesar 676.519 Ton atau 21,14 persen dan menempati urutan ke-1 dari 15 Kabupaten Kota.

Untuk Komoditi Jagung pada tahun 2022 berdasarkan data KSA luas Panen seluas 493.732 Ha dan Produksi sebanyak 2.688.160 Ton PK. Sedangkan luas panen Jagung tahun 2023 berdasarkan angka potensi seluas 426.640 Ha dengan Produksi 2.622.414 Ton PK.

Potensi luas lahan sawah Provinsi Lampung 361.699 Ha, pada tahun 2022 berdasakan data KSA luas panen padi mencapai 518.256 Ha dan tahun 2023 berdasarkan angka potensi luas panen padi mencapai 536.081 Ha, mengalami peningkatan luas panen sebesar 3,47 persen atau 17.825 Ha.

“Kami menyambut baik Gerakan Tanam padi ini sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam memberikan motivasi pada petani untuk meningkatkan produksi Tanaman pangan khususnya padi,” ucapnya.

Untuk mewujudkan peningkatan produksi padi di Provinsi Lampung, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan dilaksanakan, antara lain :

1. Peningkatan Indek Pertanaman (PIP), Perluasan Areal Tanam Baru (PATB), Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP)/IP-400 dan pemanfaatan berbagai sumber air, penggunaan benih varietas unggul, penggunaan alat mesin pertanian serta pengendalian OPT:

2. Memotivasi para petani untuk bergabung dalam keanggotaan Program Kartu Petani Berjaya (KPB) untuk kemudahan mengakses kebutuhan usaha pertaniannya. Sampai dengan Desember 2023 jumlah petani yang tergabung dalam program KPB sebanyak 837.549 orang, untuk Kabupaten Lampung Tengah 188.968 orang atau 22,56 persen.

3. Melakukan koordinasi dengan Dinas/Instansi maupun stakeholder terkait.

4. Memantau Ketersediaan cadangan pangan dan harga pangan, sampai dengan bulan Desember 2023 sebanyak 678,65 Ton beras, kontribusi cadangan pangan dari kabupaten Lampung Tengah sebanyak 44,21 ton.

BACA JUGA :   Sekwan DPRD Lampung Sambut Kunjungan Kepala JDIHN Pusat

Upaya pemerintah Pusat dan Provinsi Lampung di Kabupaten Lampung Tengah pada Tahun 2023 meliputi program/kegiatan : bantuan Benih Jagung Hibrida : 1.770 Ha, bantuan Budidaya Padi Biofortifikasi : 400 Ha, bantuan Budidaya Ubi Kayu : 350 Ha, Korporasi Perbenihan : 350 Ha, bantuan Bibit Alpukat : 2.400 batang, bantuan Bibit Durian : 1.500 batang, bantuan sarana pasca panen, pengolahan dan prasarana pascapanen hortikultura 1 unit, Irigasi perpipaan, sumur bor dan irigasi perpompaan besar 1 unit, Embung pertanian 3 unit, Rehab Jaringan Irigasi Teknis 20 unit, Traktor R-2 jumlah 3 unit, Handsprayer : 20 Unit.

“Saya berharap kegiatan Gerakan Tanam padi pada hari ini dapat memotivasi seluruh masyarakat petani yang ada di Kabupaten Lampung Tengah dan petugas di sektor pertanian agar lebih meningkatkan kinerjanya untuk mewujudkan produksi dan produktivitas lebih optimal,” pungkasnya.

Selanjutnya Menteri Pertanian RI Dr.. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menyampaikan kondisi global tentang krisis pangan dan krisis energi di dunia. Khusus krisis pangan saat ini ada 10 negara di dunia yang mengalami kelaparan dan sebanyak 775 juta penduduk dunia saat ini mengalami kelaparan dan 44 negara terancam kelaparan.

“Kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh tinggal diam, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, jika pangan bermasalah maka ketahanan negara akan bermasalah, untuk itu kita harus sama-sama menjaga ketahanan pangan ini,” ucap Menteri.

Andi Amran Sulaiman mengimbau semua pihak untuk saling bersinergi dan tidak saling menghujat dan menyebarkan informasi yang tidak benar tentang masalah pertanian dan ketahanan pangan.

“Jangan disuguhi berita yang tidak penting pada anak generasi kita, masalah pangan merupakan tanggung jawab kita semua dan seluruh stakeholeder,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan berupa benih padi, benih jagung dan alat mesin pertanian (Alsintan) pasca panen dengan total bantuan senilai 28,1 miliar rupiah dan Alsintan Pra Panen senilai 4,6 miliar rupiah.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman didampingi Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto kepada perwakilan penerima Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah, Kelompok Tani Mudi Makmur dan Kelompok Tani Mekar Agung.

Disela-sela kesempatan tersebut Andi Amran Sulaiman menyampaikan kepada awak media, bahwa dalam menghadapi krisis pangan dan menuju swasembada pangan membutuhkan upaya yang luar biasa dalam mentrasnformasikan pertanian tradisional menjadi pertanian modern sehingga mampu meningkatkan produksi hasil panen.

“Di masa kepemimpinan Pak Jokowi, Kita pernah mencapai 3 kali swasembada beras pada tahun 2017, 2019 dan 2020 artinya kita bisa mewujudkan itu dan kita harus melakukan transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern,” ungkapnya.(kmf)