Metro – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, Pemerintah Kota Metro terus melakukan penguatan stok dan stabilitas harga sembako.
Penguatan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kemendagri yang diikuti Pemkot Metro diwakili Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yerri Ehwan yang berlangsung di OR Setda, Senin (18/12/2023).
Yerri Ehwan memaparkan bahwa Pemkot Metro akan melakukan monitoring dan menggelar operasi pasar murah subsidi pangan yang bisa membantu mengurangi tekanan harga di pasar.
“Kami informasikan juga besok kita akan turun ke beberapa pelaku usaha utama dan distributor untuk memantau stok dan harga, dan 4 lokasi yang akan kita kunjungi yaitu ke gudang beras Raja Udang di kelurahan Karang Rejo, kedua ke pedagang cabai di Pasar Kopindo, ketiga ke agen telur Cik Lina dan ke UD Bawang Lanang. Dan monitoring tingkat pengecer akan tetap terus berjalan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian dan Dinas Perdagangan,” ucap Yerri.
Ia juga mengatakan bahwa di Kelurahan Iringmulyo akan dilakukan operasi pasar selama 2 hari, termasuk dari Bulog untuk menjual beras relatif murah, dikarenakan menjelang Nataru akan ada pemilu dan bulan ramadhan dan ini merupakan situasi yang perlu penguatan kerjasama untuk melakukan stabilisasi harga.
Menurut laporan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, “Suhajar Diantoro mengatakan pada minggu ini kondisi inflasi di tingkat provinsi dengan angka inflasi tertinggi yaitu di Lampung sebesar 4,1 persen, kemudian disusul Maluku Utara sebesar 3,9 persen, dan Bangka Belitung 3,87 persen Kemudian BPS Pusat Pudji Ismartini Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa melaporkan, dalam lima tahun terakhir, selalu terjadi inflasi pada bulan Desember, dilihat menurut kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, tembakau dan kelompok transportasi cenderung memberikan andil inflasi terbesar pada bulan Desember.
“Adapun beberapa komoditas yang cenderung mengalami kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru adalah telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit dan cabai merah,” ucapnya.
Dirinya juga menambahkan, hasil rakor stabilisasi harga cabai pada tanggal 14 Desember 2023 menunjukkan kenaikan harga cabai diduga disebabkan oleh penurunan produksi dan mundurnya musim tanam akibat El Nino. Kendati demikian, harga cabai di Jawa Timur (sentra produksi) saat ini sudah mulai mengalami penurunan. (hum/feb)