Bandar Lampung – Ratusan pelajar SMAN 5 Bandarlampung mendapatkan penyuluhan kenakalan remaja hingga pemanfaatan teknologi dari dosen dan Biro Humas, Kerjasama, dan Pemasaran Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya pada Selasa, (24/11/23) di Aula sekolah.
Penyuluhan diikuti perwakilan pelajar kelas XI dan XII sekolah yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Way Dadi, Bandarlampung. Adapun pembicara dalam penyuluhan Kepala Biro Humas, Kerjasama dan Pemasaran Dian Eka Darma Wahyuni, S.E. (Bahaya Penyalahgunaan Narkoba), Dosen Hukum Bisnis Mashuril Anwar, M.H. (Pencegahan dan Kenakalan di Sekolah), dan Ruki Rizal Nul Fikri, S.Kom., M.T.I.(Pemanfaatan Media Sosial).
Kepala SMAN 5 Bandarlampung, Dra. Hayati Nufus, M.Pd., mengatakan pelajar yang mengikuti workshop pencegahan dan penanganan kenakalan kekerasan pada remaja serta penyalahgunaan narkoba merupakan siswa/i terpilih. “Karena kalian nanti akan menjadi Dutanya di sekolah. Sekolah akan membentuk satgas untuk mencegah terjadinya kenakalan, kekerasan dan penyalahgunaan narkoba,” ungkap dia seperti dikutip https://darmajaya.ac.id.
Menurut dia, siswa/i terpilih ini juga harus bertindak dan melaporkan ketika terdapat pembullyan ataupun kekerasan verbal maupun digital ke pihak sekolah. “Jangan sampai membiarkan bila melihat ataupun mendapatkan kekerasan,” ujarnya.
Waka Bidang Kurikulum SMAN 5 Bandarlampung, Mustakim menerangkan bahwa dari 1104 siswa terpilih 100 siswa yang mengikuti kegiatan ini. “Dari 100 siswa ini juga mewakili 50 kelas XI dan 50 kelas XII. Kalian ini terpilih bukan ditunjuk. Jadi gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara, Kepala Biro Humas, Kerjasama dan Pemasaran IIB Darmajaya, Dian Eka Darma Wahyuni, S.E., mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan sekolah untuk memberikan penyuluhan. “Apalagi siswa/i ini juga akan menjadi duta untuk pencegahan kenakalan kekerasan pada remaja dan pencegahan penyalahgunaan narkoba,” ungkapnya.
Menurut dia, era keterbukaan digital ini juga harus disikapi dengan hal-hal positif dan membentengi diri dengan selalu mendekatkan kepada sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa. “Ketika pelajar selalu ingat sang pencipta maka akan takut untuk berbuat diluar dari aturan agama ataupun hukum perundang-undangan yang berlaku. Karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin selanjutnya,” pungkasnya. (rbt/feb)