Dendi Teken MoU dengan Balai Pelatihan Pertanian

1,218 views

PESAWARAN- Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam di Kabupaten Pesawaran. 

Dikatakan Dendi, kerjasama yang terjalin ini, merupakan momentum dalam upaya pengembangaan dan pemanfaatan potensi sumber daya di Bumi Andan Jejama, yang dilakukan secara optimal melalui pendidikan, pelatihan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan. 

Pada penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Pesawaran dengan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung, diserahkan juga bibit kakao kepada 16 Kelompok Penerima. 

Dijelaskan Dendi, sesuai misi ke empat Kabupaten Pesawaran yakni Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat Perekonomian Daerah, dengan prioritas pada sektor pembangunan pertanian, yang tidak hanya fokus kepada tanaman pangan semata, tetapi juga hortikultura, perkebunan, dan peternakan, yang ada
dikabulaten setempat.

” Dalam penerapan pelaksanaan pembangunan pertanian kita, hendaknya harus dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus dan terus bersinergi dengan sektor lainnya,” ucap Dendi, saat memberikan sambutan di Desa Gedong Dalom Kec. Way Lima Kab Pesawaran, Lampung pada Senin (25/9/23). 

” Untuk itu, kepada para petani selaku pengelola pertanian, saya sarankan untuk secara kontinyu agar selalu mendapatkan pendampingan, guna memberikan arahan dan motivasi, guna meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya,” imbuhnya

Dipaparkan Oleh Dendi, komoditas unggulan Kabupaten Pesawaran dari sektor perkebunan adalah tanaman kakao dengan luas areal 25.829 hektar, yang merupakan luasan areal kakao terbesar di Provinsi Lampung. 

Untuk itu sambungnya, terhadap permasalahan utama yang dihadapi para petani perkebunan kakao saat ini, adalah rendahnya kualitas hasil produksi perkebunan, akibat dari usia tanaman kakao yang sudah tua, sehingga perlu dilakukan peremajaan tanaman kakao. 

BACA JUGA :   Ketua PJS Kota Batam Paparkan Etika Komunikasi di MPLS SMP Negeri 9 Batam

“Maka dengan adanya peremajaan, yang dilakukan terhadap tanaman kakao, kita harapkan produksi kakao dapat optimal dan berdampak terhadap nilai ekonomi pada komoditas kakao tersebut,” ujar Dendi. 

Dikatakan juga oleh Dendi, untuk peremajaan kakao di Pesawaran, untuk tahun 2023 ini, yang harus dilakukan seluas 100 hektar, tersebar di Kecamatan Gedong Tataan, Teluk Pandan, Way Ratai, Way Lima, Kedondong, Padang Cermin, Marga Punduh, Punduh Pidada dan Negeri Katon. 

“Peremajaan kakao ini merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan dari tahun-tahun sebelumnya, yang setiap tahun dilakukan peremajaan kakao, untuk tahun 2021dilakukan pada lahan kakao seluas 300 hektar dan untuk tahun 2022  peremajaan kakao dilakukan hanya pada lahan 100 hektar saja ,” terangnya. 

Pemerintah Kabupaten Pesawaran sendiri kata Dendi, tetap berkomitmen menjadi salah satu daerah penghasil Kakao terbesar di Lampung, dengan mengedepankan kontribusi produksi kakao yang berkualitas. 

“Saya meyakini kegiatan ini dapat meningkatkan produksi dan pendapatan untuk kesejahteraan petani secara optimal dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran tetap berkomitmen sebagai salah satu daerah penghasil Kakao terbesar dan berkualitas,” pungkasnya. 

Sementara, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung Abdul Roni Angkat mengatakan Bupati Pesawaran memiliki Visi yang luar biasa untuk bidang pertanian. Menurutnya, secara angka harga kakao tidak mungkin turun pasti akan semakin naik, karna tidak ada komplemennya.

” Kami hadir disini selain mengawal langsung bantuan Pemerintah Pusat dan Penyuluh Pertanian, juga untuk men-support dan wawasan kepada Pak Bupati tentang cara memilih bibit unggul, tentang pemeliharaannya sampai komporasinya, semua agar ada kepastian dan tidak terombang- ambing,” terangnya.(rid)