Pasca Bentrok antara Warga dan Karyawan KCMU, Bupati Pesisir Barat Minta Polisi Tegakkan Hukum!

1,691 views

PESISIR BARAT- Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H., M.H., sayangkan bentrokan antara petani plasma dengan oknum preman yang diduga mitra PT. Karya Canggih Mandir Utama (KCMU) di Pemangku Kupang Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan, Selasa (15/8/2023) kemarin.

“Kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi, apalagi sampai menimbulkan korban dari petani plasma hingga harus mendapatkan penanganan medis intensif,” kata Bupati Agus Istiqlal saat dikonfirmasi, Rabu (16/8/2023).

Karenanya, Agus meminta aparat penegak hukum untuk bisa melakukan tindakan penegakan hukum seadil-adilnya terhadap aksi premanisme yang menimbulkan korban tersebut.

“Hukum harus ditegakkan. Pemkab Pesibar berharap agar kepolisian segera melakukan penyelidikan agar oknum yang sudah melakukan tindakan premanisme itu bisa cepat ditangkap,” tegasnya.

Selain itu Bupati juga meminta agar semua pihak untuk tidak ikut terprovokasi dan menahan diri dari informasi-informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Hal itu bermaksud untuk menghindari terjadinya bentrok susulan.

“Juga diharapkan agar kepolisian dapat melakukan penjagaan secara maksimal yang juga untuk menangkal bentrok susulan yang bisa terjadi tanpa diduga-duga,” pungkasnya.

Sebelumnya, Puluhan warga bentrok dengan karyawan PT Karya Canggih Mandiri Utama (KCMU) di lokasi perkebunan sawit yang ada di Simpang Lima, Kupang, Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Lampung, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (15/8/2023).

Akibatnya, sejumlah orang mengalami luka bacok akibat sabetan benda tajam.

Surdi, Peratin Marang mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut, namun massa yang bentrok itu terdiri dari masyarakat petani dengan pihak dari PT KCMU.

“Kejadian itu menyebabkan beberapa warga mengalami luka bacok dan sempat dilarikan ke Puskesmas Biha. Dalam kejadian itu juga ada satu unit mobil L300 di lokasi kejadian yang dibakar,” Katanya.

BACA JUGA :   Wabup AM. Syafi’i Tinjau Vaksinasi Guru di Kecamatan Gisting

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Biha, Abdullah Laupe, S.K.M, M.M., membenarkan jika ada warga yang dilarikan ke Puskesmas Biha ini karena mengalami luka bacok yang diketahui akibat bentrokan yang terjadi di Pekon Marang tersebut.

Adapun warga yang mendapat perawatan di Puskesmas Biha ini yakni atas nama Dedi warga Pekon Pagar Bukit Kecamatan Bangkunat mengalami luka bacok di bagian punggung kanan dan kiri.

“Kemudian, Sutejo warga Pekon Tanjung Kemala Kecamatan Bangkunat, mengalami luka bacok di bahu kiri sampai ke tulang dan untuk pasien ini harus mendapat penanganan lebih intensif,” ujarnya.

Selanjutnya, pasien atas nama Kadi Suswanto, warga Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bangkunat mengalami luka lecet dibagian dada, serta Bardi Arza warga Pekon Sumber Agung Kecamatan Ngambur, mengalami luka lecet dibagian dada.

“Ada dua pasien yang mengalami luka serius, dan saat ini masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Biha,” jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Pesisir Selatan Iptu AM Larsatmo membenarkan adanya bentrokan tersebut.

Kejadian berawal dari masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Pambers sejumlah kurang lebih 20 orang sedang melakukan panen buah sawit dengan menggunakan parang di lahan perkebunan sawit yang diakui milik masyarakat.

Tiba-tiba, sambungnya, datang rombongan karyawan PT KCMU beserta petani mitra plasma sebanyak kurang lebih 35 orang menyerang dengan menggunakan parang, sehingga keributan tidak bisa dihindarkan.

Kejadian tersebut berlangsung kurang lebih satu jam hingga akhirnya masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Pambers mundur dan menyelamatkan diri masing masing.

“Untuk sementara ada beberapa masyarakat yang mengalami luka-luka dan dibawa ke Puskesmas Biha,” pungkasnya. (san/dit)