METRO- Geliat mengurus kepangkatan akademik dosen sampai jenjang tertinggi guru besar, kini mulai tumbuh, tak terkecuali pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Lampung.
“ Saya bertekad pada tahun 2023 akan menambah 5 guru besar, karena saat ini IAIN Metro baru memiliki 3 guru besar dari 261 dosen, berasal dari 4 fakultas dan 22 program studi,” demikian ditegaskan Rektor IAIN Metro Lampung Prof.Dr. Hj.Siti Nurjanah, M.Ag, saat memberikan sambutan kegiatan Akselerasi Kepangkatan Lektor Kepala dan Guru Besar, Jumat (27/1/23),di Gedung serbaguna – Kampus IAIN Metro.
Dikatakannya, Nur Jannah optimistis itu terjadi karena beberapa dosen muda telah menyelesaikan doktor dan beberapa dosen sedang menulis pada jurnal bereputasi internasional sebagai salah satu persyaratan menjadi guru besar yang cukup berat.
Tampil sebagai narasumber akselerasi kepangkatan Lektor Kepala dan Guru Besar dengan pendekatan coaching clinic, Kasubdit Ketenagaan Ruchman Basori dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Abdul Mujib, M.A.
Kasubdit Ketenagaan Ruchman Basori mengatakan, sepanjang tahun anggaran 2022, Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam telah melahirkan 114 guru besar rumpun ilmu agama yang ditetapkan oleh Gus Menteri Agama dan 47 orang rumpun ilmu umum ditetapkan oleh Mas Menteri Dikbud. Sehingga sampai saat ini jumlah professor pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di bawah Kemenag berjumlah 737 orang, tersebar di 800-an perguruan tinggi.
Alumni IAIN Walisongo ini bersemangat, untuk menambah jumlah guru besar dengan tetap menjaga kualitas, berdasarkan pada PMA 7/2021 dan KMA 856/2021 telah memberikan kewenangan kepada Kementerian Agama untuk melakukan penilaian dan penetapan angka kredit (PAK), Lektor Kepala dan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama.
Sementara itu Abdul Mujib secara telaten memandu, membimbing dan sharing (coaching clinic) untuk para dosen yang kini sedang bersiap mengajukan jenjang kepangkatan akademik LK dan GB.
“Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, termasuk dalam tata Kelola kepangkatan akademik,” terang Mujib.
Dihadapan dua ratusan dosen yang hadir, Mujib menerangkan berbagai isu-isu terkini tentang guru besar, salah satunya bahwa para guru besar harus memenuhi standar kualifikasi penulisan karya ilmiah dengan JIB, pentingnya novelty dan kelengkapan administratif dan substantif LK dan GB.
Mujib yang juga Guru Besar Psikologi Islam ini berharap agar para dosen rajin menulis pada jurnal-jurnal yang bereputasi dan berkualitas baik.
“Kendatipun yang menjadi syarat khusus guru besar adalah 1 JIB tetapi tidak ada salahnya memperbanyak karya ilmiah untuk memenuhi KUM,” katanya.
Sementara itu Wakil Rektor I, Prof. Dr. Suhairi, M.H, menambahkan bahwa langkah-langkah konkrit pembinaan dan pendampingan jabatan guru besar, harus dimulai dari hulu hingga hilir. Diawali dari bimtek penelitian, penulisan artikel sampai pada submit di Jurnal Internasional Bereputasi sebagai syarat khusus pemenuhan Guru Besar.
“ Tentu saja segala konsekuensi pendanaan menjadi penyangga utama dalam merealisasikan program strategis akselerasi lektor kepala dan guru besar,” tekan Guru Besar Hukum Islam ini.
Kegiatan Akselerasi Kepangkatan Lektor Kepala dan Guru Besar digelar pada tanggal 27-28 Januari 2023, dihadiri lengkap unsur pimpinan, Wakil Rektor I Prof. Dr. Suhairi, M.H., Wakil Rektor II Dr. Hj. Akla, M.Pd, dan Wakil Rektor III Dr. Mahrus As’ad, M.A dan sejumlah pejabat lainnya. Kegiatan dimoderatori oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dr. Imam Musthofa, M.A. (fan/dit)