Bandar Lampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, menerima kunjungan Paguyuban Duta Besar RI ke Provinsi Lampung dalam rangka diskusi peluang usaha dan potensi investasi di Provinsi Lampung, bertempat di Mahan Agung, Rabu (05/10/2022).
Duta besar yang hadir dalam kesempatan tersebut yaitu, H.E. Mr. Komjen Pol (Purn) Drs. Sjahroedin, ZP, SH (KBRI Zagreb, Kroasia), H.E. Mr. Drs. H. Andrajati, M.IP (KBRI Dakar, Sinegal), H.E. Mr.Dr. Harry Purwanto, SH, M.Hum (KBRI Abuja, Nigeria), H.E. Mr. Nadjib Riphat Kesoema (KBRI Canberra, Australia).
Kemudian H.E. Mr. Komjen Pol (Purn) Dr. Drs. Ito Sumardi Djunisanyoto, SH, MBA, MM, MH. (KBRI Yangoon, Myanmar), H.E. Mr. Suprapto Martosemoto (KBRI Vatikan), H.E. Mr. Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. Ir. Arief Rachman, MM, MBA, H.E. Mrs. Dra. Saodah Batin Akuan Sjahroedin, MA. (KBRI Budapest, Hungaria).
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menyampaikan ucapan selamat datang di Provinsi Lampung “Sai Bumi Ruwa Jurai”. “Semoga dengan terjalinnya silaturahmi dan diskusi pada pagi ini dapat membuka peluang investasi untuk percepatan pembangunan di Provinsi Lampung”, kata Gubernur.
Dalam sambutannya Gubernur mengatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki begitu banyak keunggulan baik secara geostrategis, demografis, dan kekayaan alam.
Semua keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan secara baik untuk kesejahteraan masyarakat Lampung. Maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah membangun konsolidasi, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen untuk mengeksplorasi kondisi terkini pembangunan Provinsi Lampung.
Selain sektor pertanian, Provinsi Lampung juga telah banyak menorehkan capaian kemajuan pembangunan. Capaian-capaian tersebut ditunjukkan melalui capaian indikator makro pembangunan, seperti Pada triwulan II 2022 pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung secara triwulan menempati peringkat pertama nasional sebesar 9,12% (q to q).
Kemudian Pada Struktur PDRB di wilayah Sumatera, Provinsi Lampung berkontribusi terbesar ke 4 yaitu sebesar 10,52% dan Tingkat Pengangguran terbuka Provinsi Lampung pada Agustus 2021 sebesar 4,69% (TPT Lampung merupakan yang terendah ketiga di wilayah Sumatera)
Selanjutnya Gini Rasio Provinsi Lampung per September 2021 berada di 0,314 sedikit membaik dari kondisi September 2020 yang sebesar 0,320. Capaian Indeks Gini Lampung lebih baik dari capaian nasional yang sebesar 0,381.
Lalu Pembangunan kualitas sumberdaya manusia menunjukkan tren membaik. Ditunjukkan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,9 persen pertahun atau rata-rata pertumbuhan tertinggi se Sumatera. Namun demikian saat ini angka IPM Lampung masih relatif rendah yaitu sebesar 69,90 dan Tingkat kemiskinan Lampung sebesar 11,57 persen pada periode maret tahun 2022 kemiskinan terbaik (penurunan nasional).
Gubernur melanjutkan, hal tersebut memberikan gambaran
keberhasilan pembangunan yang sudah Lampung laksanakan. Namun demikian Provinsi Lampung masih akan menghadapi tantangan yang cukup berat terutama dalam upaya pemulihan ekonomi perekonomian global dan nasional.
Pertumbuhan Ekonomi Lampung pada triwulan II 2022 mencapai 9,12% (q to q ), menjadi capaian tertinggi secara nasional yang patut dibanggakan. Capaian tersebut merupakan hasil kinerja kebijakan/program pembangunan Peningkatan mobilitas masyarakat; Produksi komoditas tanaman pangan mengalami peningkatan; Panen raya di beberapa kabupaten;
Selanjutnya Produksi komoditas perkebunan meningkat; Peningkatan produksi ternak; Peningkatan produksi industri makanan dan minuman; Peningkatan penjualan mobil;
Kebijakan Pembangunan Pertanian Dalam Arti Luas, kata Gubernur melalui platform Kartu Petani Berjaya (KPB) yang memiliki keunggulan seperti Ketersediaan Sarana Produksi Pertanian; Akses Keuangan/ Permodalan; Pembinaan Petani; Penanganan Panen dan Pasca Panen; Pemasaran Hasil Usaha Pertanian, dan Beasiswa Mahasiswa Anak Petani); dna terakhir Pertumbuhan realisasi belanja bantuan sosial APBN.
Struktur perekonomian Provinsi Lampung masih didominasi oleh 3 lapangan usaha yaitu Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (28,19%), Industri Pengolahan (18,69%) dan Perdagangan (12,46%). Kinerja sektor Pertanian (dalam arti luas) yang mendominasi dalam struktur perekonomian menunjukkan bahwa potensi pertanian di Provinsi Lampung sangat berlimpah dengan capaian sebagai berikut :
Padi sebesar 2,7 Juta Ton dan peringkat 6 Nasional, Singkong sebesar 5,9 juta ton dan peringkat 1 nasional, Lada sebesar 14,7 ribu ton dan peringkat 2 nasional, Nanas sebesar 662 ribu ton dan peringkat 1 nasional, Pisang sebesar 792 ribu ton dan peringkat 1 nasional, Jagung sebesar 2,6 juta ton dan peringkat 3 nasional, Tebu sebesar 732 ribu ton dan 2 nasional, Kopi sebesar 118 ribu ton dan peringkat 2 nasional.
Beberapa program/kebijakan pembangunan Provinsi Lampung dalam rangka mendukung pencapaian target meliputi pembangunan daerah yakni Kebijakan Tata Kelola Penanganan Covid-19; dan Kebijakan Pembangunan
Kemudian pertanian dalam arti luas; yakni Mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan UMKM; Menjaga daya beli masyarakat; Upaya Peningkatan Ekspor; dan Mendorong investasi guna kebangkitan ekonomi dan mengurangi pengangguran.
Gubernur juga menyampaikan capaian realisasi Provinsi Lampung sampai dengan Triwulan II 2022 (Jan-Jun) sebesar Rp. 4,12 Trilyun, menempati peringkat 7 se-Sumatera dan peringkat 23 Nasional untuk PMA serta menempati peringkat 6 se-Sumatera dan peringkat 17 Nasional untuk PMDN. Capaian tersebut 37,88% dari target tahun 2022.
Gubernur Arinal mengharapkan agar koordinasi dan sinergitas pada forum ini dapat mendukung peningkatan iklim investasi di Provinsi Lampung. Peluang/potensi investasi di Provinsi Lampung yakni Pengembangan Kawasan Industri, terdapat 4 KI yang masuk dalam RPJMN 2020-2024 (KI Tanggamus, KI Katibung, KI Way Pisang, dan KI Tegineneng).
Selanjutnya Kawasan Terpadu Pariwisata Bakauheni (Bakauheni Harbour City/BHC) yang telah ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Permenko No. 7 Tahun 2021.
Kemudian Pengembangan Pariwisata, terdapat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Destinasi Pariwisata Daerah (DPD). Dan Potensi sektor pertanian meliputi Pengembangan kawasan pertanian hortikultura dan perkebunan melalui pengembangan kawasan perbenihan hortikultura, Pengembangan Komoditas Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai Merah, dan Budidaya Porang, Intercropping Kopi dan Lada serta Peningkatan produksi komoditas unggulan perkebunan (kopi, lada, kakao, tebu, karet).
“Melalui forum ini saya berharap kita dapat mempererat silaturahmi dan menjalin kerjasama yang baik demi mewujudkan Rakyat Lampung
Berjaya,” akhir sambutannya.
Hadir dalam Acara Sekretaris Daerah, Inspektur, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Bappeda, Kaban Kesbangpol, Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Kadis Koperasi dan UKM, Kadis BM dan BK, Kadis Penanaman Modal dan PTSP, Kabid Dinas Pariwisata dan Ekraf.
Dalam kesempatan yang sama Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Qudrotul Ikhwan, memaparkan bahwa ada 8 Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) diantaranya Gunung Krakatau-Sebesi-Gunung Rajabasa dan sekitarnya, Kota Bandar Lampung, Pesisir Pantai Teluk Betung-Pesawaran, Kiluan dan Kelumbayan, Pesisir Pantai Barat Lampung di Kabupaten Pesisir Barat, TN. BBS, Danau Ranau dan sekotar Kabupaten Lampung Barat, Taman Nasional Way Kambas dan sekitarnya.
Lampung juga memiliki Kampung Kopi Rigis Jaya yang merupaka salah satu desa penghasil kopi terbaik di Kabupaten Lampung Barat. Selain menjadi sebuah destinasi wisata, lokasi inu juga menjadi sarana edukasi tentang kopi. Di desa ini bisa belajar berbagai hal tentang kopi, mulai dari pertaniannya, pengolahan serta penyeduhan kopi. Semua itu dilengkapi juga dengan alam yang sejuk dan indah.
Kampung kopi juga pernah meraih Juara 3 Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021 Kategori Rintisan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Qudratul juga menyebutkan 17 Subsektor Ekonomi Kreatif diantaranya arsitektur, kuliner, desain interior, musik, desain komunikasi visual, aplikasi, desain produk, pengembangan permainan, fashion, penerbitan, film, animasi, video, periklanan, fotografi periklanan, tv dan radio, seni pertunjukan, kriya juga seni rupa.
Diakhir paparannya ia menyebutkan sedikit terkait pembangunan Bakauheni Harbour City yang telah dimulai dan ditandai dengan Ground Breaking pada q tanggal 27 Oktober 2021 yang meliputi pembangunan Masjid BSI, Area UMKM, Renovasi Menara Siger, Creative Hub, Housing Development dan Enterpreneur Center. Untuk Pembangunan tahap selanjutnya akan dibangun Theme Park Krakatau termasuk pembangunan Museum Krakatau. Rencana pengembangan merupakan kerjasama sinergi BUMN dan Pemerintah Provinsi Lampung yaitu PT. Hutama Karya, PT. ASDP Indonesia Ferry, dan Pemerintah Provinsi Lampung dengan PT. ITDC sebagai pengelola kawasan. ( Kmf)