LAMPUNG- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan koperasi pangan melalui skema pembiayaan yang murah.
Ini dikatakannya dalam acara Pengarahan Model Bisnis Pengembangan Koperasi Sektor Pangan di Hotel Novotel, Bandarlampung, Rabu (8/9/2021)
Ia menegaskan bahwa saat ini sudah tersedia Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dengan pagu yang dinaikkan dan tingkat suku bunga rendah.
Dia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Selain itu juga dilakukan perpanjangan subsidi bunga 3 persen sampai Desember 2021. Untuk pagu anggaran KUR 2021 adalah sebesar Rp253 triliun.
Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan plafon yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp220 triliun. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah komitmen untuk memajukan sektor UMKM.
“Penyaluran kredit oleh bank bagi UMKM Kita masih 20 persen, dan kami ditargetkan untuk bisa menaikkan minimal menjadi 30 persen pada 2024 mendatang, oleh karena itu pagi KUR kita selalu naikkan. Dan ini akan terus naik sampai porsinya 30 persen,” ucap Teten.
Sementara dukungan pembiayaan bagi koperasi, saat ini terdapat Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB – KUMKM).
Ia memastikan koperasi yang mau memanfaatkan pembiayaan dari Satuan Kerja (Satker) di bawah KemenkopUKM ini akan mendapatkan banyak benefit. Salah satunya adalah rendahnya suku bunga pinjaman jika dibandingkan dengan suku bunga bank konvensional. Pasalnya Badan Layanan Umum (BLU) ini dibentuk memang dimaksudkan untuk mendukung pembiayaan bagi koperasi di Indonesia.
“Pembiayaan untuk koperasi selain dari Bank saat ini juga ada LPDB karena sekarang ini sudag tidak ada hibah tapi adanya dukungan pembiayaan murah. Maka koperasi diperkuat dengan dukungan pembiayaannya lewat LPDB,” pungkas Teten. (rls/dim)