KALTIM- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur kecam penembakan terhadap salah satu wartawan di Sumatera Utara.
Tak hanya itu, kepala Kepolisian Republik Indonesia didesak mengusut tuntas kasus yang menimpa wartawan bernama Mara Salem Harahap ini.
Ketua PWI Kalimantan Timur, Endro S Efendi berharap, kasus kekerasan terhadap wartawan, apalagi sampai menghilangkan nyawa, tidak terjadi lagi.
“Sangat miris mendapatkan informasi seperti ini. Ketika masyarakat pers sedang semangat untuk meningkatkan kemerdekaan pers yang bertanggung jawab, masih ada saja oknum yang main hakim sendiri,” kata Effendi dilansir dari Antara (19/06/21).
Efendi berharap aparat penegak hukum benar-benar serius dan transparan untuk mengungkap kasus ini.
Ia juga menyampaikan, dari sisi Indeks Kemerdekaan Pers, situasi di Sumatera Utara perlu perhatian serius, dimana posisi Sumatera Utara di peringkat 26.
“Padahal, 2020 lalu, peringkat IKP Sumatera Utara sempat berada di posisi 16,” kata dia. Bahkan, pada 2019, peringkat IKP Sumatera Utara berada di posisi 32, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Dari indeks itu bisa ditarik kesimpulan, kemerdekaan pers di provinsi itu memang mengkhawatirkan sebab masih ada saja oknum tertentu yang diduga melakukan kekerasan atau menghalangi kerja pers dalam mencari informasi.
Sementara itu Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalimantan Timur, Intoniswan menyampaikan, jika ini terjadi karena pemberitaan, maka kasus pers harus dituntaskan melalui jalur Undang-Undang Pers.
“Tidak ada berita seharga nyawa. Aparat keamanan harus mengusut tuntas pelakunya. Yang paling penting, otak pelakunya juga harus diungkap,” tegasnya.
Ia menyampaikan, atas nama PWI Kalimantan Timur menyampaikan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Harapannya, keluarga wartawan yang menjadi korban tetap tabah dan bersabar atas musibah ini.
Diketahui, Harahap atau akrab disapa Marsal, meninggal dunia usai ditembak orang tak dikenal, Sabtu dini hari (19/6/21). Luka tembak ditemukan di paha sebelah kiri korban. Humas RS Vita Insani Pematangsiantar, Sutrisno Dalimunthe, mengatakan, Harahap dibawa ke RS Vita Insani sekira pukul 01.00 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia. (ant/dim)