Tanggamus – Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, menyerahkan secara simbolis Bantuan kepada Petani Kopi, Lada dan Kakao di Kabupaten Tanggamus, di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Tanggamus, Kota Agung, Selasa (4/8/20).
Kepala Dinas Pertanian Catur Agus Dewanto dalam laporannya menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan program Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, dalam rangka peningkatan produksi hasil perkebunan.
Catur menerangkan, bantuan terdiri dari Kegiatan Peremajaan Kopi dan Rehabilitasi Tanaman Lada berupa, Kegiatan Peremajaan Tanaman Kopi seluas 300 Ha untuk 30 Kelompok Tani berupa bibit kopi sebanyak 300.000 batang dan 60.000 Kg pupuk organik, lalu Kegiatan Rehabilitasi Tanaman Lada seluas 150 Ha untuk 14 Kelompok tani berupa bibit lada sebanyak 120.000 batang dan 30.000 Kg pupuk organik, serta Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kopi Bubuk, UPH Bubuk Cokelat, dan 50 unit mesin potong rumput.
Lanjut Catur, Kabupaten Tanggamus memiliki lahan perkebunan seluas 81.813 Ha, yang didominasi oleh komoditas unggulan perkebunan kopi Robusta seluas 41.125 Ha, dengan produksi 31.765 ton biji kering per tahun, lalu untuk komoditas lada seluas 7.863 Ha dengan produksi 3.115 ton biji lada hitam per tahun, serta komoditas kakao seluas 13.682 Ha dengan produksi 6.065 ton per tahun. Dengan keseluruhan lahan berupa perkebunan rakyat.
“Kita patut berbangga karena menempati urutan kedua sebagai Kabupaten penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung, seluruhnya perkebunan dikelola oleh petani. Kopi Robusta adalah jenis utama yang banyak ditanam diwilayah Kabupaten Tanggamus. Sedangkan untuk komoditas lada, kita menempati urutan kedua penghasil lada terbesar setelah Kabupaten Lampung Timur,” ujarnya.
Sementara Bupati Hj. Dewi Handajani, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas bantuan yang diberikan.
Bupati juga menyampaikan keinginannya agar dari potensi perkebunan yang cukup besar di Kabupaten Tanggamus, dapat berbanding lurus dengan kesejahteraan petani.
Menurut Bupati, petani kopi dan lada pada umumnya masih memiliki sumberdaya dan akses yang masih sangat terbatas terhadap pengetahuan kewirausahaan serta layanan pertanian. Dimana beberapa permasalahan masih dihadapi petani dalam pengembangan hulu dan hilir.
“Hasil produksi kopi di Tanggamus pada saat ini adalah kualitas hasil yang masih cukup rendah, serta harga yang belum sesuai dengan harapan petani. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian petani kopi dan lada beralih pada komoditas lain sehingga produksi komoditas kopi dan lada kian tahun kian menurun,” ujar Bupati.
Beliau berharap melalui bantuan yang diberikan, komoditas kopi, lada dan kakao di Kabupaten Tanggamus akan semakin baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta menjadi komoditas unggulan daerah.
“Harapannya geliat kopi dan lada tetap berjaya di Bumi Begawi Jejama dan Provinsi Lampung, serta dapat kembali memberi kontribusi sebagai Kabupaten Penghasil Kopi dan Lada, sehingga Predikat sebagai Bumi Kopi Lampung dan Tanah Lado pun dapat sama-sama kita pertahankan,” pungkas Bupati. (zim/feb)