Nessy Janjikan Kampung Sayur Rambah Bisnis Modern
TRIMURJO – Saat melaksanakan ronda di Kecamatan Trimurjo, Nessy Mustafa melihat ada peluang bisnis besar bagi para Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk meningkatkan penghasilan.
Mereka adalah anggota KWT yang memproduksi sayuran. Karena produk sayur yang dihasilkan KWT setempat, berpotensi merambah bisnis modern.
Nessy menjelaskan, selama ini produk mereka hanya dipasarkan di pasar-pasar tradisional dengan harga jual rendah. Padahal bisa dijual di toko swalayan dengan harga yang berbeda. Harusnya, kata dia, para KWT diberi dukungan untuk mengembangkan usahanya.
Salah satunya dengan menyiapkan cold storage yakni sebuah ruangan khusus dengan kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam sayuran dengan tujuan mempertahankan kesegaran.
“Selama ini hasil panen mereka baru dipasarkan ke pasar tradisional dengan harga yang rendah. Untuk menambah nilai ekonomi yang lebih, harus disupport untuk merambah kedalam bisnis modern. Produk kampung sayur ini, sudah layak dijual di toko swalayan tinggal difasilitasi untuk membentuk badan usaha, lalu memberikan pelatihan supaya produk mereka dapat dikemas dengan layak, lalu kita bekali dengan cold storage untuk menampung sayuran khusus hasil produk para KWT,” ujar Nessy, pada Kamis dini hari (9/07/2020).
Tidak berhenti di situ, selanjutnya tugas pemerintah untuk memfasilitasi bagaimana caranya supaya produk mereka dapat diperjualbelikan di toko swalayan. Ketika ini sudah berjalan para KWT tidak perlu khawatir dengan ancaman monopoli dagangan, karena produk yang ditampung dan dikemas di cold storage hanya produk KWT.
“Bagaimana nantinya, pemerintah mengupayakan supaya produk sayuran para KWT yang sudah ditampung di cold storage, bisa secara continew dijual di toko swalayan. Mereka juga tidak perlu khawatir. Ini khusus menampung dan menjual produk sayuran para KWT. Seandainya ada pemilik modal yang memproduksi sayuran secara masal, tidak akan diterima disini. Karena ini hanya untuk KWT,” tegasnya.
Potensi ini dapat dikembangkan di Kampung Limanbenawi yang sudah dikenal sebagai kampung sayur. Akan tetapi para KWT yang berada di luar kecamatan ini tidak perlu khawatir. Karana nantinya, di sini juga menampung produk sayuran dari KWT kecamatan sekitar, sebelum diterapkan di kecamatan lain yang KWT nya memproduksi sayuran.
“Nantinya, hasil produk sayur KWT yang ada di sekitar Trimurjo juga bisa di tampung di sini. Karena yang paling siap menerapkan metode ini menurut saya baru Kampung Limanbenawi. Nanti kalau sudah merambah ke kampung-kampung, baru metode ini dikembang lagi,” tutupnya.
Disamping, Yani salah satu anggota KWT yang ada di Kecamatan Trimurjo, yakin bahwa Nessy bisa mensejahterakan KWT dan Kampung Sayur yang ada di Lampung Tengah. Sehingga bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.
“Beliau (Nessy) merupakan sosok yang di cintai oleh masyarakat. Kami percaya kepada bunda, beliau bisa membawa nasib para KWT supaya lebih sejahtera. Kami yakin gagasan yang telah disiapkan bisa diwujudkan,”ucapnya (*)