JAKARTA- Sulitnya menemukan Hand Sanitizer baik di apotek maupun di minimarket membuat masyarakat berbondong-bongdong membeli alcohol untuk dijadikan antiseptik. Terkait hal ini, Ketua Muhammadiyah Disaster Manajemen Center, Budi Setyawan memperbolehkannya lantaran digunakan sebagai sarana untuk menjaga kebersihan tangan guna mencegah merebaknya virus corona di Indonesia.
“Oleh karena itu lah kami tidak mempersoalkan penggunaan alkohol untuk alat kebersihan atau alat disinfektan,” kata Budi di Kantor PP Muhamamdiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (10/3/20).
Meski demikian, Budi menyatakan jenis alkohol yang diperbolehkan sebagai antiseptik kebersihan tangan bukan alkohol yang sifatnya memabukkan atau khamr.
Ia menyatakan hanya alkohol jenis tertentu saja yang sudah memenuhi standar medis untuk yang bisa digunakan sebagai alat kebersihan tangan.
“Kita menyadari penggunaan alkohol sebagai alat kebersihan sangat dimungkinkan. Apalagi kalau ini keadaan darurat dan sebagainya. Terlepas dari itu pun khamr itu haram karena memabukkan. Alkohol tak semuanya khamr,” ucapnya.
Sebagaimana dikutip dari cnnindonesia, mengutip laman WHO, ada formulasi berbasis alkohol khusus yang bisa dipakai sebagai alat pengganti hand sanitizer untuk mencuci tangan.
Saat ini, cairan pencuci tangan berbasis alkohol adalah satu-satunya cara yang dikenal cepat dan efektif untuk menonaktifkan beragam mikroorganisme yang berpotensi berbahaya di tangan.
Tak hanya itu, Budi menyarankan umat Islam membawa sajadah sendiri dari rumah bila ingin salat berjamaah di masjid guna mencegah penyebaran corona.
Ia menilai sajadah yang dibawa dari rumah pasti lebih bersih ketimbang sajadah yang sudah disediakan di tiap-tiap masjid.
“Apalagi sekarang ketika kemudian muncul masalah Covid-19 ini maka seperti di dalam masjid kemarin, membuat satu seruan salah satunya membawa sajadah sendiri,” ujarnya. (cni/dim)