JAKARTA- Ketua PBNU Said Aqil Siroj kritisi rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta Pusat.
Ia mempertanyakan apa urgensi dari pembangunan terowongan itu.
“Harus ada target nilai dong. Apakah nilai budaya, agama, atau ini cuma bagian strategi politik?” ujar dia, di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/20).
“Menurut saya (buat terowongan). Apakah harus begitu lho pertanyaannya,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan proyek renovasi Masjid Istiqlal rencananya akan meliputi pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan masjid terbesar di Asia Tenggara itu dengan Gereja Katedral.
Untuk diketahui, lokasi Masjid Istiqlal dan Katedral memang berhadapan langsung.
“Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui sekalian,” ujar dia, usai meninjau renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2/20).
Jokowi mengatakan terowongan ini menjadi simbol silaturahmi antara masjid dan gereja. Warga yang ingin ke gereja dari masjid atau sebaliknya dapat melewati terowongan tersebut.
Diketahui, renovasi Masjid Istiqlal telah dimulai sejak 6 Mei 2019. Renovasi meliputi bagian dalam masjid, seperti kamar mandi dan fasilitas wudhu.
Selain itu, renovasi juga dilakukan untuk pemasangan 104 Closed Circuit Television (CCTV), penggantian karpet, termasuk mihrab yang ada di lantai utama masjid. Perbaikan mihrab akan meliputi tata suara, cahaya, dan udara.
Jokowi menargetkan renovasi masjid selesai sebelum Ramadan, pada April mendatang. (cni/dim)