Way Kanan- Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya serahkan bantuan dana pembinaan dan jilbab kepada grup qosidah dalam acara khataman seni qosidah Al- Amin Kampung Tanjung Bulan, Kasui, Minggu, (8/12/19).
Selain itu, ia juga menyerahkan sertifikat tamat qosidah. “Mudah-mudahan setelah khataman seni qosidah akan memberikan manfaat bagi kemajuan umat khususnya di Kabupaten Way Kanan,” kata Adipati.
Ia mengatakan, selama ini seni qasidah biasa dipergunakan pada acara Marhaban, peringatan hari besar Islam (PHBI), acara pesta pernikahan dan lainnya, tetapi keberadaan seni qosidah lama-kelamaan mulai tergerus dengan berbagai aliran musik masa kini.
Kemajuan teknologi komunikasi yang berkembang saat ini juga membawa dampak negatif bagi generasi muda. Mereka cenderung menyukai budaya luar, yang terkadang tidak sesuai dengan adat istiadat dan budaya Indonesia.
Dikataknlanya, hal ini menjadi ancaman bagi kaum muda, seperti makin maraknya minuman keras, penggunaan Narkoba, kekerasan dan kejahatan seksual, rendahnya rasa hormat terhadap orang tua, dan berbagai dampak situasi lainnya yang mengancam generasi muda.
“Dalam Islam diajarkan bagaimana menjadi muslim yang baik, bukan hanya melaksanakan sholat lima waktu, puasa dan zakat saja. Namun ada satu hal yang banyak dilupakan oleh orang-orang kalau seorang muslim yang baik adalah manusia yang mempunyai akhlak yang mulia yang bisa didapat dari pendidikan formal maupun non formal,” papar Adipati.
Tidak terkecuali seni qosidah, lanjut Adipati, dari mempelajari seni qosidah ini juga mampu untuk meningkatkan akhlak, dimana akhlak sangat penting bagi setiap umat muslim dalam membentengi kaidahnya dalam Islam, karena jika seorang muslim membentengi dirinya dengan akhlak yang mulia maka sama saja menjaga dan membentengi akidahnya dari hal-hal buruk yang masuk kepada dirinya.
Dalam kesempatan itu, Adipati juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Way Kanan pun selain melaksanakan berbagai program–program pembangunan sesuai dengan visi dan misi juga sangat menaruh perhatian terhadap pembangunan pada sektor keagamaan. Ini sebagai salah satu upaya pembentukan karakter yang sesuai dengan ketentuan agama.
“Berupa memberikan insentif pada guru ngaji, melaksanakan MTQ baik itu tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten dan sebagainya,”pungkasnya.(gun/dit)