Siapkan Rp4 Triliun, BPS Mulai Sensus Penduduk Tahun Depan

323 views

Jakarta– Tahun depan, BPS akan melakukan sensus penduduk yang ketujuh di Indonesia. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp4 Triliun.

“Total biaya yang disediakan sekitar Rp4 triliun, tapi hampir 80 persen untuk melatih petugas dan untuk petugas datang ke lapangan, transportasi betul,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suharyanto.

Ia menyebut bahwa untuk melakukan sensus, BPS bakal mengerahkan 390 ribu petugas yang akan disiapkan untuk seluruh wilayah Indonesia.

Dikatakanya, BPS akan mulai melakukan sensus penduduk pada Bulan Februari 2020. Untuk itu, ia berharap agar banyak partisipasi masyarakat untuk refresh data kependudukan mereka sendiri.

“Tantangannya adalah memang kita harus mensosialisasikan, masyarakat harus tahu. Yang penting mereka harus mau. Kalau cuma tahu, tapi enggak mau susah juga,” ujarnya, di acara Sensus Penduduk 2020 #MencatatIndonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Hotel Haris Vertu, Jakarta, Selasa (26/11/19).

Untuk pendaftaran, ada rentang waktu yang cukup lama. Pendaftaran dilakukan melalui online pada 15 Februari hingga 30 Maret 2020. Dengan waktu yang lama itu, dia berharap masyarakat bisa meluangkan waktunya.

Sementara itu, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan Sensus 2020 nanti diharapkan bisa dilakukan kroscek data yang online dan offline. Dengan begitu, tingkat validitas datanya lebih akurat.

Muhadjir juga mengaku tanggung jawab dari para petugas lapangan harus benar-benar diperhatikan. Muhadjir menyebut, jangan sampai petugas ini melakukan malpraktik data. Yaitu data yang bukan sebenarnya, tetapi dijadikan data.

“Yang saya minta betul-betul, ditekankan petugas-petugas harus betul-betul bertanggung jawab, di samping dia sudah memiliki teknik menguasai teknik sensus yang sesuai standar, juga tanggung jawab yang penting,” jelasnya.

BACA JUGA :   Musda Berlangsung Sukses, Rikky Fermana Jabat Ketua PJS Babel

Dengan anggaran yang besar, Ia sepakat kalau anggaran yang ada itu digunakan untuk kemampuan para petugas lapangan. Dari Rp4 triliun tersebut, ada 80 persen digunakan untuk pelatihan petugas dan transportasi.

“Apalagi anggarannya Rp4 triliun dan itu sebagian besar pasti untuk di samping pelatihan ya untuk transport mereka. Karena saya tahu tidak semua medannya terbuka,” pungkasnya. (via/dim)