Bandar Lampung – Sejumlah organisasi ojek online (ojol) di Lampung menyatakan tidak akan terlibat dalam aksi demonstrasi yang direncanakan berlangsung pada 1 September 2025 besok ke Kantor DPRD Provinsi Lampung.
Pernyataan sikap itu disampaikan melalui sebuah video berdurasi 2 menit 7 detik yang beredar di media sosial pada Minggu (31/8/2026).
Dalam video tersebut, perwakilan dari sejumlah komunitas ojol, antara lain Skobal, DPD Pas Indonesia Lampung, Permalat, SOS, dan Gaspol Lampung, menegaskan keputusan bersama untuk tidak turun ke jalan lantaran berpotensi ditunggangi oleh pihak-pihak tertengu yang dapat mengganggu ketertiban.
Salah satu juru bicara organisasi ojol Lampung menjelaskan keputusan tersebut diambil melalui musyawarah antar-pengurus.
“Kami sepakat untuk tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi yang akan digelar di Provinsi Lampung. Kami ingin situasi Lampung tetap kondusif, aman, dan damai. Hingga saat ini, Lampung menjadi salah satu daerah yang tetap stabil, dan kami ingin kondisi ini terus terjaga,” ujarnya.
Ia menambahkan, para pengemudi ojol diminta tetap bekerja seperti biasa dan tidak melakukan aksi off bid.
“Apabila ada oknum yang mengatasnamakan ojek online atau menggunakan atribut ojol dalam aksi tersebut, kami tegaskan bahwa itu bukan bagian dari kami. Jika terjadi tindakan anarkis, kami mendukung aparat kepolisian untuk bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Dengan pernyataan itu, komunitas ojol Lampung menekankan komitmennya menjaga ketertiban serta memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. (Hen)
