Bandar Lampung – Gubernur Lampung terpilih periode 2025-2030, Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., menegaskan pentingnya solidaritas lintas sektor sebagai fondasi dalam membangun bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional bertema “Solidaritas Membangun Gerakan Nasional dalam Menyongsong Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045”, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila), Senin (16 Desember 2024).
Dalam paparannya, Rahmat Mirzani menyoroti peran strategis pemuda, pemerintah, dan dunia akademisi dalam membangun daerah dan bangsa secara kolaboratif.
“Pembangunan yang solid berawal dari solidaritas antar-elemen bangsa. Lampung punya komoditas unggulan seperti jagung, kopi, dan gula. Jika kita kelola bersama, nilai tambahnya akan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Rahmat Mirzani.
Rahmat Mirzani juga mengajak para mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan perubahan. Menurutnya, generasi muda adalah ujung tombak kemajuan bangsa yang harus diberdayakan dan didorong untuk berinovasi.
“Pemuda adalah kekuatan bangsa. Jika kita bergerak bersama, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk kita capai,” tegas Rahmat Mirzani.
Ia menekankan bahwa Lampung memiliki potensi besar yang dapat menjadi lokomotif pembangunan di Indonesia. Kolaborasi dan sinergi antar-pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Lampung Maju dan Indonesia Emas 2045.
“Lampung tidak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi lokal, tetapi juga dapat menjadi kekuatan nasional. Solidaritas kita hari ini akan menentukan masa depan bangsa kita,” tambah Rahmat Mirzani.
Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa ini berlangsung interaktif dengan diskusi mendalam terkait tantangan dan peluang pembangunan di Indonesia. Kehadiran Rahmat Mirzani sebagai pemimpin muda memberikan inspirasi tersendiri bagi para peserta yang hadir.
Sebagai penutup, Rahmat Mirzani kembali menegaskan bahwa kesatuan visi dan aksi seluruh elemen bangsa akan membawa Indonesia menuju cita-cita besar di tahun 2045.
“Jika kita berjalan sendiri, kita mungkin bisa cepat, tetapi jika kita berjalan bersama, kita akan jauh lebih kuat dan lebih maju,” pungkasnya. (*)