JAKARTA- Ketua Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera 1912 Nurhasanah, S.H yakin bahwa Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumi Putera 1912 bakal segera bangkit.
” Harapanya Bumiputera bisa Bangkit dan Jaya kembali menjadi Asuransi terdepan di Indonesia. Asas daripada Asuransi Bumiputera adalah kebersamaan untuk mengangkat derajat ekonomi bangsa.
Kami berharap manajemen, baik komisaris, direksi serta seluruh karyawan untuk dapat bekerja keras meningkatkan kekompakan. Solid dan kompetitif serta selalu berfikir positif,” ujar Nurhasanah saat peringatan HUT ke-108 tahun AJB Bumi Putera (12/2/20).
Selaku Ketua BPA, lanjutnya, dia juga berharap agar pelayanan yang prima terhadap semua nasabah.
“Saya yakin Bumiputera kedepan akan lebih baik. Bumiputera adalah peninggalan sejarah dan aset bangsa yang harus kita jaga dan pertahankan. Dirgahayu AJB bumiputera 1912 ke-108. Bumiputera bangkit menuju era baru,” ucapnya.
Diketahui, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera memperingati HUT ke-108 tahun di Hotel Bumi Wiyata Depok, Rabu (12/2/20).
Acara diantaranya dihadiri Ketua Badan Perwakilan Anggota (BPA) Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Hj. Nurhasanah, S.H, Direktur Utama Dirman Pardosi dan Jajaran direksi, Komisaris Utama Prof. Jasidi, juga Komisaris Independepen Drs. H. Zainal Abidin, MM.
Direktur Utama Dirman Pardosi menekan kepada seluruh manajemen Bumiputera ditingkat pusat, provinsi dan cabang di setiap Kabupaten untuk bekerja keras dan meyakinkan masyarakat bahwa Bumiputera akan tetap eksis dan bangkit kedepan. Pihaknya juga akan menciptakan produk-produk baru yang dinamakan “Segregasi” dengan tagline Bumiptera bangkit kedepan.
Sementara itu, Komisaris Utama PT AJB Bumiputera 1912 Prof. Jasidi menekankan kebersamaan dan komunikasi guna mencapai tujuan Bumiputera Bangkit.
Pada bagian lain, Drs. Zainal Abidin, MM bahwa pada HUT ke-108 tahun ini diharapkan agar terwujud cita-cita Bumiputera yakni memajukan dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa.
“Harapannya semangat kebersamaan dan semangat mempertahankan mutual atau usaha bersama sebagaimana cita-cita Bumiputera dalam rangka memajukan dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa. Cita-cita ini sangat luhur yang dilahirkan oleh 3 guru pada masa yang sangat memprihatinkan. Karena pada saat itu bangsa Indonesia masih dalam kesulitan dan dijajah oleh bangsa lain,” terang mantan Bupati Lampung Utara itu. (rls/dit)
