PAM JAYA Ungkap Tekanan Tinggi di Lapangan dan Proyek Strategis Air Minum untuk Jakarta

229 views

JAkARTA — Direktur Operasional PAM JAYA, Syahrul Hasan mengungkapkan kondisi penuh tekanan yang dialami jajaran manajemen dan tim lapangan dalam upaya meningkatkan layanan air bersih di DKI Jakarta.

Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa suasana kerja saat ini sangat menantang dan nyaris tanpa jeda.

“Serius, rasanya nggak ada nafas. Tim saya hampir 800 orang, terutama di level senior manager dan revenue manager. Kalau sudah menjelang ‘junti’ (pergantian bulan), itu benar-benar greget,” ungkap Syahrul dalam diskusi publik bertajuk “Air untuk Kehidupan: Transformasi Layanan PAM JAYA Demi Jakarta Sehat” pada Jumat (25/7) di The Jayakarta SP Hotel, Taman Sari, Jakarta Barat.

Tekanan tersebut tak hanya terjadi di lini operasional, tetapi juga menyentuh para direksi yang nyaris tanpa libur.

Bahkan, agenda hari berikutnya sudah padat dengan rapat internal, termasuk yang berkaitan dengan Human Capital.

Fokus Program Prioritas: Sistem Penyediaan Air Minum.

Dalam rangka mendorong program prioritas tahun 2025 dan seterusnya, PAM JAYA menggarap tiga proyek utama dalam skema project bundling, salah satunya adalah sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur.

“Proyek strategis nasional ini mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp2,1 triliun,” jelasnya.

Proyek ini mencakup pembangunan instalasi pengolahan air (Water Treatment Plant/WTP) di wilayah Bekasi, sekitar 5 km dari perbatasan Jakarta.

Fasilitas tersebut akan memproduksi sekitar 4.750 liter air per detik, dengan rincian 4.000 liter dialirkan ke Jakarta dan sisanya ke Bekasi dan sekitarnya.

“Bayangkan 4.000 liter per detik, itu seperti 4.000 botol air ukuran 1 liter yang diisi setiap detik. Selama 10 detik, sudah 40.000 botol. Ini volume air baru yang luar biasa untuk Jakarta,” ujarnya.

Saat ini, kapasitas yang berjalan masih sekitar 1.500 liter per detik. PAM JAYA menargetkan percepatan agar angka 4.000 liter per detik bisa tercapai pada akhir tahun.

Proyek besar lainnya adalah SPAM Buaran III yang terletak di Kalimalang dan baru saja diresmikan pada April 2025 oleh Menteri Sekretaris Negara, Pramono Anung.

“Ini adalah salah satu instalasi pengolahan air terbesar yang kita miliki. Kalau Bapak-Ibu lihat, bangunannya sangat besar dan merupakan bagian dari objek vital negara,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa PAM JAYA menjadi titik yang sangat rawan dalam sistem distribusi air, mengingat pengalaman dari berbagai skenario fiksi maupun ancaman nyata.

Oleh karena itu, pengamanan terhadap instalasi seperti Buaran sangat ketat, mulai dari penggunaan APD khusus hingga prosedur akses terbatas.

“Kalau terjadi gangguan di sini, bisa berdampak pada setengah penduduk Jakarta,” tegasnya.

Dengan proyek-proyek besar ini, PAM JAYA menegaskan komitmennya untuk memperbaiki dan memperluas layanan air bersih bagi warga Jakarta demi masa depan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan.