LAMPUNG UTARA- Server data center milik Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) Lampung Utara (Lampura), yang nantinya akan menjadi jantung sistem digital tata kelola pemerintahan daerah (Digital Local Data Government) untuk pengaktifannya hanya tinggal menunggu rekomendasi Institut Teknologi Sumatera (Itera).
Karena Itera secara teknis digandeng oleh Diskominfo Lampura untuk menguji kelayakan server tersebut. saat ini server beserta peralatan penunjangnya sudah berada di kantor Diskominfo Lampura.
Server data center senilai Rp 1,2 miliar itu, diaki oleh Anton Widawan Rahman, Kepala Bidang Pemberdayaan E-Government Diskominfo Lampura, sudah diterima pihaknya dari CV. Hanif Mitra Lampung, sebagai pihak penyedia server ituitu pada November 2021 lalu.
“Sudah disini kok, sudah lengkap, cuma kita belum bisa serahterima, karena belum mendapat rekomendasi resmi dari Itera, jadi kita simpan dulu diruangan,” Kata Anton, Jum’at (24/12/21).
Namun, server yang pengadaannya menggunakan APBD Perubahan tahun anggaran 2021 itu, belum boleh diambil gambar fisiknya oleh wartawan, ini demi keamanan barang-barang tersebut.
“Izin dulu dengan Pak Kadis kalau mau ambil gambar, takutnya orang banyak tahu, inikan barang mahal, kami takut kehilangan,” Tolak Anton, saat diminta untuk menunjukan ruang peruntukan Server tersebut.
Anton menganggap tingkat keamanan dikantornya itu tidak maksimal.
Contohnya saja, kata Anton, bagian jendela dekat penyimpanan server itu gampang terbuka.
“Sedangkan Satpol PP hanya menjaga bagian depan kantor Pemkab saja, tidak dibagian sini. Mohon maaf jangan di ekspose dulu,” Tegas Anton.
Dari keterangan Anton, sepertinya ada informasi yang belum boleh diketahui oleh wartawan maupun umum, karena diketahui pengadaan yang kontraknya selesai pada 25 Desember 2021 ini sangat sensitif.
Soalnya server itu nantinya sebagai pusat data yang akan terintegritas dengan OPD dilingkup Pemkab Lampura. (kis/dit)
