Bandar Lampung – UPT Bahasa Universitas Lampung (Unila) mengadakan pelatihan Communication Skill Bahasa Inggris Speaking bagi tenaga kependidikan. Pelatihan dilaksanakan secara offline di Gedung UPT Bahasa Unila lantai dua, pada 18 – 27 Maret 2024.
Salah satu kegiatan UPT Bahasa untuk meningkatkan kualitas bahasa Inggris tenaga kependidikan Unila ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi negeri. Kegiatan juga bertujuan untuk mendukung program kerja Rektor tentang peningkatan prestasi bagi tenaga kependidikan Unila.
Kursus pelatihan Communication Skill Bahasa Inggris Speaking dilaksanakan setiap Senin hingga Jumat sebanyak 15 pertemuan. Kelas pelatihan akan dilaksanakan selama dua pekan. Informasi jadwal pelaksanaan dibagikan melalui grup chat WhatsApp.
Kelas pelatihan akan berfokus pada peningkatan kemampuan dalam menyimak dan mengemukakan pendapat dengan bahasa Inggris, meningkatkan vocabulary dan grammar.
Selan itu, agenda ini dimaksudkan agar tenaga kependidikan mendapat kenyamanan dan kepercayaan diri saat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, mengembangkan cara berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan kerja sama tim antartenaga kependidikan Unila.
Sulastri, S.Pd., M.Pd., sebagai salah satu tutor dalam kursus pelatihan Communication Skill Bahasa Inggris Speaking menuturkan beberapa hal terkait proses pembelajaran. Ia mengatakan, pelatihan seperti ini perlu diberikan namun tetap menyesuaikan perkembangan kemampuan para peserta.
“Sebagai instruktur, saya melihat ada rasa semangat dari para staf untuk mengikuti kelas ini. Bahkan, beberapa dari mereka mungkin usianya sudah cukup tua, tapi tidak malu dan mau belajar mengekspresikan diri dalam berbicara bahasa Inggris,” ungkap Lastri.
Selaku tutor di kelas advance, ia bertugas untuk memberikan pembelajaran kepada tenaga kependidikan dalam bahasa Inggris. Untuk saat ini, Lastri bersama tutor lainnya menggunakan silabus dari UPT Bahasa, serta beberapa materi tambahan agar proses pembelajaran bisa dilaksanakan dengan baik, seru, dan menyenangkan.
“Ke depan, saya akan menambah media lain seperti permainan, serta mengajak mereka mendeskripsikan gambar atau benda menggunakan bahasa Inggris sesuai gaya mereka,” ungkap Lastri.
Pelatihan digelar secara tatap muka dengan mengedepankan interaksi langsung antara pengajar dan tenaga kependidikan agar proses berbicara dalam bahasa Inggris bisa dilaksanakan secara intensif.
Para tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan akan dibimbing langsung pengajar profesional dan berpengalaman luas dalam bidangnya.
Deni Marveni Putri, sebagai salah satu tenaga kependidikan di FEB Unila menuturkan kesan selama mengikuti kelas pelatihan. Menurutnya, pelatihan seperti ini penting diadakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris.
“Program ini justru membuat saya antusias, karena saat ini bahasa Inggris itu penting sekali dan benar-benar dibutuhkan untuk dipakai di kantor maupun tempat umum. Di FEB, kita sering ada program kelas internasional yang pastinya berkaitan dengan mahasiswa asing,” ungkap Deni. (*)