Kemenhub Bakal Pakai Alat GeNose Buat Deteksi Covid-19

307 views

JAKARTA- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi nyatakan Satgas Penanganan Covid-19 akan memberikan wewenang kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menggunakan alat deteksi virus corona, GeNose.

Untuk diketahui, GeNose merupakan alat pendeteksi virus corona desease 19 (covid-19) buatan Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Kami nanti jam 20.00 WIB rapat dengan gugus tugas (Satgas Covid-19) dan informasinya gugus tugas akan memberikan kewenangan pada kami untuk memberikan surat keterangan bahwa ini (GeNose) sudah bisa dipakai,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Senin (25/1/21), dilansir dari cnnindonesia.

Ia mengatakan, Kementerian Perhubungan rencananya akan menggunakan GeNose secara bertahap. Prioritasnya, kata Budi, akan digunakan untuk tes covid-19 di sektor perkeretaapian.

Pertimbangannya, lanjutnya, tarif GeNose ini sangat murah yakni Rp15 ribu untuk sekali tes. Harga ini berbeda dengan tes covid menggunakan metode swab PCR yang mencapai kisaran harga Rp1 juta hingga Rp2 juta.
“Insya Allah 5 Februari sudah bisa kami pakai,” terangnya.

Budi sendiri telah melakukan uji coba alat tersebut bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta pada, Sabtu (23/1/21) lalu.

Rencananya, GeNose akan didistribusikan ke seluruh moda transportasi umum, mulai dari kereta, lalu dilanjut ke bandar udara hingga pelabuhan dan terminal.

Sementara itu, Menko Luhut Binsar Pandjaitan menilai GeNose merupakan inovasi yang baik untuk membantu pemerintah melakukan program tracking, tracing, testing, dan treatment (4T). Selain itu, GeNose nyaman dan mudah digunakan, yaitu hanya menghembuskan udara ke kantong yang sudah disiapkan.

“Alatnya hanya seharga Rp62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp20 ribu. Jika pemakaian lebih banyak tentunya cost-nya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunyai akurasi yang akan lebih tajam,” tuturnya.

BACA JUGA :   Dirut BPJS Kesehatan Prediksi BPJS Bisa Defisit Rp77 Triliun Tahun 2024

Ke depan, Luhut ingin penggunaan GeNose bisa lebih luas, yaitu ke area publik seperti hotel, mal, hingga lingkungan masyarakat di RT/RW. Namun, Luhut mengingatkan agar penggunaan kantong plastik pada GeNose menggunakan bahan yang mudah didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.

GeNose sendiri disebut memiliki akurasi mencapai di atas 90 persen dan sudah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan. (cni/dim)